Sabtu 05 Aug 2017 11:27 WIB

Hizbullah akan Perangi ISIS di Perbatasan Libanon-Suriah

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Hazliansyah
Pejuang Hizbullah yang beroperasi di Suriah selatan.
Foto: Reuters
Pejuang Hizbullah yang beroperasi di Suriah selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pemimpin Hizbullah Libanon Sayyid Hassan Nasrallah menyatakan bahwa kelompoknya akan memerangi milisi ISIS di perbatasan Libanon-Suriah yang akan dimulai beberapa hari mendatang. Serangan tersebut akan dilakukan bersama tentara Libanon dan Suriah.

Dalam sebuah pidato, Nasrallah mengatakan bahwa tentara Libanon akan menyerang ISIS dari sisi perbatasan negara tersebut. Sedangkan Hizbullah dan tentara Suriah akan menyerangnya dari sisi perbatasan Suriah.

"Garis depan Suriah melawan ISIS akan dibuka dan tentara Suriah serta Hizbullah akan berada di sana," ujar Nasrallah dalam pidatonya, Jumat (4/8).

Kendati demikian, menurutnya, pertempuran di perbatasan tersebut masih dapat dihindari bila ISIS ingin bernegosiasi. Namun belum ada tanggapan dari ISIS perihal tawaran Nasrallah tersebut.

Hizbullah diketahui telah menjadi sekutu penting Presiden Suriah Bashar al-Assad selama konflik enam tahun yang melanda negaranya. Mereka bersama tentara Suriah telah bertempur bersama melawan kelompok yang dianggap sebagai pemberontak, termasuk ISIS.

Selama konflik yang melanda Suriah, sekitar satu juta warganya telah mencari perlindungan ke Libanon. Hal itu menyebabkan munculnya tekanan dalam bidang ekonomi dan layanan.

Terkait hal ini, Nasrallah dalam pidatonya menekankan bahwa sudah saatnya Beirut dan Damaskus membicarakan situasi mereka.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement