Ahad 13 Aug 2017 01:40 WIB

Pyongyang: 3,5 Juta Orang Siap Gabung Militer Lawan AS

Tentara Rakyat Korea Utara dari  Unit 966, 462, 101, 489, bertepuk tangan dalam sesi bersama pemimpin Korea Utara Kim Jong Un usai latihan militer di Korea Utara.
Foto: KCNA (NORTH KOREA)/Reuters
Tentara Rakyat Korea Utara dari Unit 966, 462, 101, 489, bertepuk tangan dalam sesi bersama pemimpin Korea Utara Kim Jong Un usai latihan militer di Korea Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Korea Utara mengatakan pada Sabtu (12/8) bahwa hampir 3,5 juta pemuda dan tentara pensiunan telah mengajukan permintaan untuk mendaftar atau mendaftar kembali di militer. Mereka ingin bergabung dengan militer untuk melakukan pembalasan terhadap Amerika Serikat atas sanksi ekonomi terakhir yang diadopsi oleh Dewan Keamanan PBB.

Rodong Sinmun, surat kabar Partai Pekerja Utara di Korea Utara, mengatakan total 3,475 juta orang, termasuk siswa, pekerja muda dan tentara pensiunan, telah meminta untuk bergabung atau kembali ke militer. Permintaan itu muncul selama tiga hari setelah Pemerintah Korea Utara memberi peringatan akan melakukan pembalasan terhadap tindakan AS pada 7 Agustus yang mendukung sanksi DK PBB yang baru.

Pada 5 Agustus, DK PBB dengan suara bulat memberikan sanksi baru terhadap Korea Utara setelah dua tes rudal balistik antarbenua pada Juli. Keputusan ini mendorong Pyongyang untuk melancarkan peringatan untuk melakukan "tindakan tegas demi keadilan" terhadap AS melalui sebuah serangan rudal ke pangkalan militer AS di sekitar wilayah Guam.

"Semua orang bangkit di seluruh negeri untuk membalas serangan AS sebanyak ribuan kali. Di Provinsi Hwanghae Utara, 89 ribu pria muda memohon untuk mendaftar atau mendaftar ulang, hanya pada 9 Agustus. Di Kabupaten Daedong, Provinsi Pyongan Selatan, lebih dari 20 ribu siswa, anggota partai dan buruh mengajukan permintaan pendaftaran atau pendaftaran ulang,” tulis surat kabar tersebut, dikutip Kantor Berita Korea Selatan, Yonhap, dilansir dari Korea Herald pada Ahad (13/8). 

Awal pekan ini, Korean Central Television, sebuah media outlet di Utara, melaporkan pemuda dan mahasiswa Korea Utara mengadakan serangkaian demonstrasi di seluruh negeri untuk mengumumkan keinginan mereka memasuki militer. Pada Rabu (9/8), Menurut Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) sekitar 100 ribu warga berkumpul di Pyongyang untuk mendukung perlawanan pemerintah terhadap AS. Demonstrasi yang lebih kecil diadakan di ibu kota-ibu kota provinsi. 

Sebuah laporan KCNA lain mengatakan demonstrasi pemuda, pekerja dan anggota serikat pekerja terjadi di Teater Terbuka Taman Pemuda dan kompleks Monumen Pendirian Partai pada Jumat  (11/8) untuk mengungkapkan dukungan "mutlak" mereka atas pernyataan Pemerintah Korut, yang menolak resolusi sanksi DK PBB baru-baru ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement