Kamis 02 Nov 2017 00:46 WIB

Dubes Bangladesh Temui Fadli Zon Bahas Pengungsi Rohingya

Rep: Kabul Astuti/ Red: Agus Yulianto
ACT akan membangun 1.000 shelter hunian sementara untuk pengungsi Rohingya di Kamp Kutupalong, Ukhiya, Cox's Bazar.
Foto: dok. ACT
ACT akan membangun 1.000 shelter hunian sementara untuk pengungsi Rohingya di Kamp Kutupalong, Ukhiya, Cox's Bazar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Bangladesh untuk Indonesia Mayor Jenderal Azmar Kabir melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon untuk membahas nasib warga Rohingya yang ada di kamp-kamp pengungsian Bangladesh, Rabu (1/11). Bangladesh menjadi salah satu negara tujuan para pengungsi Rohingya.

Usai pertemuan tersebut, Fadli menuturkan bahwa jumlah pengungsi Rohingya yang ada di Bangladesh sudah mencapai 1,1 juta jiwa. Angka kriminalitas naik. Ketersediaan bahan makanan juga tidak mencukupi untuk 1,1 juta pengungsi. "Semakin hari semakin lama semakin memburuk dengan 1,1 juta pengungsi itu," ujar Fadli Zon, di Gedung DPR RI, Rabu (1/11).

Fadli menyatakan, bantuan yang masuk dari Indonesia hanya mampu bertahan beberapa hari dengan jumlah pengungsi sebanyak itu. Fadli berharap, Presiden Jokowi bisa memberikan porsi perhatian lebih terhadap nasib etnis Rohingya di Myanmar. Menurut Fadli, pemerintah Indonesia sebagai pemimpin di ASEAN harus bisa lebih tegas dalam masalah ini.

Wakil Ketua DPR ini berjanji akan menyampaikan hasil pertemuan ini kepada pemerintah, khususnya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Pada bulan Desember 2017 nanti, rencananya Fadli Zon juga akan memimpin langsung delegasi ke Bangladesh untuk melihat situasi para pengungsi Rohingya di sana.

Menurut Fadli, satu-satunya solusi untuk mengatasi krisis kemanusiaan ini adalah menekan pemerintah Myanmar agar bersedia menerima kembali warga negaranya. Lebih dari 1,1 juta pengungsi etnis Rohingya ini harus bisa kembali lagi ke kampung halamannya di Rakhine state.

"Yang dibutuhkan sekarang adalah bagaimana mengembalikan mereka ke negara asalnya, ke Myanmar," tegas Fadli. Upaya ini membutuhkan peran Indonesia sebagai pemimpin dan negara demokrasi terbesar di ASEAN.

Duta Besar Bangladesh untuk Indonesia Mayor Azmar Kabir mengatakan, penderitaan etnis Rohingya sudah tak tertangguhkan lagi. Azmar meminta, Indonesia mengambil peran lebih besar untuk membantu mengatasi krisis kemanusiaan ini.

"Myanmar harus menerima kembali warga negaranya yang terpaksa mengungsi karena situasi yang sulit di pengungsian sudah tidak manusiawi lagi. Bangladesh membutuhkan dukungan yang lebih besar dari Indonesia," kata Azmar Kabir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement