Rabu 15 Nov 2017 15:39 WIB

Temui Ormas Islam, Dubes Saudi Jelaskan Serangan ke Yaman

Rep: Mg02/ Red: Teguh Firmansyah
Duta Besar Saudi Arabia untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi bersalaman dengan Ketua Umum Wahdah Islamiyah Muhammad Zaitun Rasmin (dari kiri) saat mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh ormas Islam Indonesia di Gedung dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Senen, Jakarta Pusat, rabu (15/11).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Duta Besar Saudi Arabia untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi bersalaman dengan Ketua Umum Wahdah Islamiyah Muhammad Zaitun Rasmin (dari kiri) saat mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh ormas Islam Indonesia di Gedung dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Senen, Jakarta Pusat, rabu (15/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi mengklaim serangan militer Saudi ke milisi Houthi belum lama ini didukung oleh lembaga PBB. Selain PBB, Dubes Saudi juga mengatakan, serangan itu sudah menjadi kesepakatan negara-negara Islam Teluk.

"Serangan Saudi ke militer Houthi sudah didukung PBB, juga sudah menjadi kesepakatan negara-negara Islam," ujar al-Shuaibi usai pertemuannya dengan sejumlah ormas Islam Indonesia.

Al-Shuaibi beralasan, serangan yang dilancarkan milisi Houthi ke wilayah Saudi sebetulnya bukan hanya acaman bagi Saudi tetapi bagi kawasan. Selain sudah menjadi kesepakatan kawasan negara Teluk, serangan Saudi juga merupakan permintaan dari Pemerintah Yaman yang sah.

Ia menduga, milisi Houthi memperoleh rudal Balistik didatangkan dari Iran kemudian dirakit ulang di Yaman. Itu terlihat dari serpihan rudal terdapat tulisan Iran.

Ia membantah tudingan yang mengatakan bahwa serangan Arab Saudi telah menewaskan sejumlah masyarakat sipil di Yaman. Ia mengatakan, rudal yang dipakai Saudi tidak semodern milik milisi Houthi.

"Daya jelajah Rudal Balistik itu sangat jauh dan memiliki akurasi yang tinggi. Sementara serangan balasan Saudi tidak menggunakan rudal serupa. Jadi tidak mungkin rudal-rudal Saudi mengarah ke masyarakat sipil di sana," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement