Jumat 29 Dec 2017 12:56 WIB

Trump Tuduh Cina Jual Minyak ke Korut

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Winda Destiana Putri
Donald Trump
Foto: time.com
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuduh Cina telah menjual minyak kepada Korea Utara (Korut). Hal itu diungkapkan Trump setelah adanya laporan berdasarkan satelit Korea Selatan (Korsel) yang melihat kapal Cina memindahkan minyak ke kapal Korut.

Trump lantas mengaku kecewa dengan tindakan Cina yang telah tertangkap tangan menjual minyak kepada pemerintahan Kim Jong-Un. Korut saat ini tengah berada dalam sanksi PBB terkait program nuklir mereka. Cina diminta untuk membatasi suplai bahan bakar ke negara komunis tersebut.
 
"Tertangkap basah dan sangat mengecewakan, Cina membiarkan minyak masuk ke Korea Utara. Jika terus seperti ini, tidak akan ada solusi damai untuk mereka," kata Trump dalam akun Twitternya seperti dikutip CNN, Jumat (29/12).
 
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying membantah tuduhan yang ditujukan kepada negaranya. Dia mengatakan, posisi Cina secara komprehensif jelas, setia dan ketat dalam melaksanaan resolusi dewan keamanan PBB terkaut Korut.
 
Hua menegaskan, Cina siap memproses secara undang-undang jika ada bukti kuat yang menunjukan Negeri Tirai Bambu melakukan pelanggaran resolusi Dewan Keamanan. Dia mengatakan, jika hal itu terjadi, Cina pasti akan menghadapinya sesuai dengan undang-undang dan peraturan dan tidak akan membiarkan satu kasus pelanggaran pun bisa lolos begitu saja.
 
"Sikap kami sungguh-sungguh, serius dan bertinak dengan kuat dan efektif," katanya.
 
Sebelumnya, satelit mata-mata AS menangkap foto-foto kapal-kapal Cina yang secara ilegal menjual minyak ke kapal-kapal Korut sekitar 30 kali sejak Oktober 2017. Perdagangan kapal ke kapal dengan Korut di laut lepas dilarang di bawah sanksi Dewan Keamanan PBB, yang diberlakukan pada September tahun ini.
 
Gambar satelit yang dipublikasikan oleh Kementerian Keuangan AS menunjukkan kapal-kapal dari kedua negara memperdagangkan minyak secara ilegal di Laut Barat. Perdagangan rahasia ini dimulai sesaat setelah sanksi itu dikeluarkan, yang ditujukan untuk membatasi pasokan minyak Korut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement