Ahad 07 Jan 2018 02:47 WIB

'Trump tak Tahu Brexit Hingga 2 Pekan Sebelum Referendum'

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ratna Puspita
Buku Michael Wolff tentang Trump dan Gedung Putih berjudul ’Fire and Fury' dijual di sebuah toko buku di Georgia, Amerika Serikat, Jumat (5/1).
Foto: EPA-EFE/ERIK S LESSER
Buku Michael Wolff tentang Trump dan Gedung Putih berjudul ’Fire and Fury' dijual di sebuah toko buku di Georgia, Amerika Serikat, Jumat (5/1).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Michael Wolff selaku penulis buku Fire and Fury: Inside the Trump White House mengatakan Presiden Trump berulang kali gagal memahami istilah yang digunakan untuk pemungutan suara Inggris. Menurut Wolff, hal itu terjadi ketika kedua orang ini mendiskusikannya dua minggu sebelum pemungutan suara dilakukan pada Juni 2016.

“Saya mewawancarai Trump dua minggu sebelum voting Brexit dilakukan dan dia tidak tahu apa itu Brexit,” kata dia dalam wawancara yang dilakukan Wolff dengan salah satu program BBC Radio 4, dilansir dari Independent, Ahad (7/1). 

Penulis tersebut menyatakan dia menanyakan pendapat kandidat Republikan tersebut mengenai gerakan populer di Eropa, terutama mengenai pemungutan suara Brexit yang akan datang. Kemudian, Presiden Trump meminta Wolff untuk mengulang pertanyaan sebanyak dua kali.

"Dia bilang 'apa?', aku menjawab 'Brexit'. Dia bertanya lagi apa itu, lalu aku menjelaskan itu adalah gerakan di Inggris yang ingin meninggalkan EU. Kemudian dia seperti berkata, 'oh ya, ya, ya, aku setuju dengan itu. Hal ini penuh dengan pertukaran, buatlah seperti yang anda inginkan," ujar Wolff. 

Dalam wawancara itu, Wolff juga meramalkan bahwa hal yang diungkap dalam bukunya, termasuk pendapat ajudan Presiden yang menyatakan sikapnya seperti anak kecil dan tidak cocok untuk bekerja di kantor, akan memaksanya untuk keluar dari Gedung Putih. Klaim tersebut muncul saat Presiden membalas apa yang diungkapkan penulis lewat unggahan Twitter-nya yang menyatakan, “Michael Wolff adalah seorang pecundang yang membuat cerita palsu untuk menjual buku yang membosankan dan tidak benar".

Wolff juga menyatakan keyakinannya Steve Bannon yang merupakan seorang garis keras nasionalis dan memainkan peran penting dalam menempatkan Trump di Gedung Putih saat ini sedang bertekad untuk melihat Presiden tersebut dikeluarkan dari jabatannya. Ketika ditanya apakah bos pemilik situs Breitbart tersebut melihat Trump sebagai seseorang yang tidak cocok untuk jabatannya dan akan melakukan segala hal untuk menghentikan jabatannya tersebut, sang penulis menjawab: “Ya”. 

Penulis tersebut juga menyatakan Trump hampir tidak memiliki staf karena kebanyakan orang telah meninggalkan Gedung Putih. 

Publikasi Fire and Fury: Inside the Trump White House telah memicu badai politik di Amerika. Hal ini juga memicu spekulasi baru tentang masa depan Presiden tersebut. 

Untuk kasus Brexit, meskipun Trump mungkin tidak familiar dengan istilah tersebut namun menjelang referendum dirinya menyatakan bahwa Inggris akan lebih baik jika berada di luar Eropa bahkan memprediksi sebuah kemenangan.

Trump juga mengklaim bahwa dia tidak pernah berbicara dengan Wolff untuk buku palsunya tersebut. Dalam unggahan Twitternya, Trump menyatakan bahwa buku tersebut penuh kebohongan, misrepresentasi, dan tidak memiliki sumber pasti. 

Namun, Wolff dalam unggahannya juga menyatakan bahwa ancaman tindakan hukum dan usaha untuk menghentikan publikasi buku tersebut malah meningkatkan penjualan buku. Penulis tersebut mengatakan dirinya menghabiskan waktu selama tiga jam dengan Trump selama masa kampanye pemilihan dan di Gedung Putih serta mewawancarai orang-orang yang berinteraksi dengan Trump setiap hari. 

Tuduhan utama dan yang paling memberatkan bagi Trump adalah bagaimana semua ajudannya menyatakan sifatnya yang seperti anak kecil lantaran dia meminta keinginannya harus segera dipenuhi. 

Trump sekarang ini telah menuju ke Camp David dengan harapan dapat memperkuat kekuasaannya dengan berkonsentrasi pada kebijakan dan membuat sebuah pemilihan dalam pembicaraan dengan para pemimpin kongres.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement