Sabtu 13 Jan 2018 12:21 WIB

Rakyat Pakistan Merasa Dikhianati AS

Muslim di Pakistan membakar bendera AS dan meneriakkan slogan anti-Amerika dalam demonstrasi pada 21 Mei 2010.
Foto: AP
Muslim di Pakistan membakar bendera AS dan meneriakkan slogan anti-Amerika dalam demonstrasi pada 21 Mei 2010.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan Qamar Javed Bajwa pada Jumat (12/1), mengatakan kepada panglima militer AS bahwa rakyat Pakistan merasa dikhianati sehubungan dengan pernyataan AS belum lama ini meskipun beberapa dasawarsa kedua negara ini telah menjalin kerja sama. Jenderal Bajwa mengeluarkan komentar tersebut dalam percakapan telepon dengan Panglima Komando Sentral AS (CENTCOM) Jenderal Joseph L Votel.

Pada awal Januari, Presiden AS Donald Trump mengatakan di akun Twitter bahwa "Amerika Serikat dengan bodoh telah memberi Pakistan lebih dari 33 miliar dolar AS dalam bantuan selama 15 tahun belakangan, dan mereka tak memberi kita apa-apa kecuali dusta & penipuan, karena mengira pemimpin kita bodoh".

Trump juga menulis, "Mereka memberi tempat perlindungan yang nyaman buat pelaku teror yang kita buru di Afghanistan, dengan sedikit bantuan. Tak boleh lagi!"

Bajwa, sebagaimana diberitakan Xinhua mengatakan "Seluruh bangsa Pakistan merasa dikhianati dengan pernyataan AS belum lama ini kendati beberapa dasawarsa kerja sama." Sementara itu, reaksi warga negara Pakistan yang tak disebutkan namanya mencerminkan perasaan yang sama.

Kepala Angkatan Darat tersebut menjelaskan bahwa Pakistan mesti terus menanggulangi upaya teror sekalipun tanpa dukungan keuangan AS, sejalan dengan kepentingan negara itu. Dan Pakistan mesti tetap berkomitmen untuk membawa semua upaya ke akhir logis bersama dengan pemegang saham lain.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement