Sabtu 13 Jan 2018 14:02 WIB

Jenderal India: Masjid dan Madrasah Radikalisasi Kashmir

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Muhammad Subarkah
Komunitas Muslim Kashmir.
Foto: Reuters
Komunitas Muslim Kashmir.

REPUBLIKA.CO.ID, DELHI -- Kepala Jenderal Angkatan Darat India, Bipin Rawat, pada Jumat (12/1) menyerukan adanya perubahan besar dari keseluruhan sistem sekolah pemerintah di wilayah Kashmir. Ia menekankan, bahwa kaum muda telah diradikalisasi oleh struktur pendidikan dasar yang 'rusak' dan adanya penyampaian informasi yang salah yang disebarkan oleh madrasah, masjid, dan media sosial.

"Sekolah pemerintah di Kashmir mengajarkan hal yang salah. Akar masalah ada di sana. Para kaum muda Kashmir pelempar batu terhadap pasukan pemerintah datang dari sistem pendidikan dasar yang menyesatkan ini. Guru yang mengajar juga dibesarkan dalam sistem yang sama," kata Rawat, dilansir dari TimesofIndia, Sabtu (13/1).

Semua ruang kelas pemerintah memiliki peta yang terpisah dari Jammu dan Kashmir (J & K) dan India. Yang mana, itu dinilai telah menabur benih adanya identitas terpisah di antara anak-anak.

Rawat mengatakan, kerusakan itu juga terjadi melalui media sosial. Begitu besarnya kampanye penyampaian informasi yang salah yang telah menyebar, menurunya, menjadikan kaum muda menjadi radikal. Ia mengatakan, lebih banyak sekolah CBSE harus dibentuk di negara bagian tersebut.

Rawat juga menyebut, bahwa masalah lainnya adalah madrasah dan masjid. Menurutnya, apa yang diinformasikan kepada siswa ataupun informasi yang salah kepada mereka terjadi melalui madrasah dan masjid.

"Saya pikir sejumlah kontrol harus dilakukan di sana dan itulah yang kami lihat," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement