Ahad 14 Jan 2018 16:16 WIB

Erupsi Gunung, Pemerintah Papua Nugini Evakuasi Warga

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Endro Yuwanto
Muntahan magma dari erupsi gunung berapi (Ilustrasi)
Muntahan magma dari erupsi gunung berapi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Sekitar 1.500 warga yang terletak di kawasan pesisir Utara Papua Nugini dievakuasi. Warga terpaksa diarahkan ke lokasi yang lebih aman menyusul erupsi gunung berapi di Pulau Kadovar, 24 kilometer arah utara Papua Nugini.

Seperti diwartakan Reuters, Ahad (14/1), Badan Pemantau Vulkanologi setempat mengungkapkan erupsi gunung berapi itu memuntahkan sejumlah material panas hingga gas beracun. Gunung juga melontarkan abu yang terpantau mencapai ketinggian 600 meter di atas permukaan laut.

Sekretaris Jendral Palang Merah Papua Nugini Uvenama Rova mengatakan, bahaya yang mengancam membuat warga harus dilarikan ke dataran utama Papua Nugini. Palang Merah, dia melanjutkan, telah menggelontorkan dana sekitar 26.274 dolar AS untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.

"Warga yang terdampak erupsi segera mengungsi. Mereka membutuhkan makanan, air, pakaian, dan tempat berteduh secepatnya," kata Uvenama Rova.

Bantuan kemanusiaan juga diberikan negara tetangga Australia. Perdana Menteri Australia Julie Bishop dalam akun Twitternya mengatakan, pemerintah telah mengirimkan dana bantuan sebesar 25 ribu dolar AS guna memenuhi kebutuhan para pengungsi.

Sebelumnya, aktivitas gunung berapi mulai terlihat pada 5 Januari 2018 lalu. Gunung kembali erupsi pada Jumat (12/1) kemarin. Otoritas setempat kemudian mengevakuasi sebanyak 590 warga di Pulau Blup Blup ke dataran utama Papua Nugini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement