Rabu 24 Jan 2018 11:45 WIB

Presiden Jokowi Lepas 10,43 Ton Bantuan untuk Rohingya

Bantuan dikirim menggunakan pesawat Hercules.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau pesawat Hercules yang akan memberangkatkan bantuan untuk masyarakat Rohingya di Bangladesh, dari Bandara Halim Perdanakusuma, Rabu (24/1).
Foto: Debbie Sutrisno/Republika
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau pesawat Hercules yang akan memberangkatkan bantuan untuk masyarakat Rohingya di Bangladesh, dari Bandara Halim Perdanakusuma, Rabu (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia kembali mengirimkan bantuan kemanusian untuk masyarakat Rohingya yang ada di Cox's Bazar, Bangladesh. Bantuan yang dikirim menggunakan pesawat Hercules dilepas langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Bandara Halim Perdanakusuma, Rabu (24/1).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, total muatan barang yang dibawa dalam penerbangan kali ini mencapai 10,43 ton. Bantuan ini berisi makanan tambahan balita, makanan ibu hamil, masker, familykit, paket rekteasional, selimur, kidsware, sarung, paket sandang, lampu, dan barang lainnya. "Sumber barang ini dari BNPB, Kementerian Sosial, dan Kementerian Kesehatan," kata Sutopo.

Pesawat Hercules yang berangkat hari ini tidak akan langsung menuju ke Chittagong, Bangladesh. Pesawat akan singgah di bandara udara milik Angkatan Udara di Provinsi Aceh untuk bermalam. Baru esok pagi pesawat akan bergeser ke Chittagong. "Ini melanjutkan bantuan kita yang sudah beberapa kali diberangkatkan ke sana. Ini bukan hanya sekali saja kita kirimkan bantuan ke Cox's Bazar," ujar Jokowi sesaat sebelum berangkat ke India menggunakan pesawat kepresidenan.

Jokowi menerangkan, pesawat akan langsung diberangkatkan hari ini dan tiba di Chittagong, kota terdekat dari Cox' Bazar yang bisa menampung pesawat Hercules. Dari sana akan di bawa melalui jalur darat sekitar empat jam di kamp-kamp pengungsian.

Dia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak akan berhenti memberikan bantuan untuk masyarakat Rohingnya baik di Bangladesh maupun di Myanmar. Sebab dari berbagai pemberitaan dan informasi yang diterima, masih banyak masyarakat Rohingya yang membutuhkan bantuan baik makanan, obat-obatan ataupun tenda untuk menetap. Jumlah pengungsi ini bukan hanya ribuan tapi mencapai ratusan ribu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement