Jumat 16 Jul 2010 09:15 WIB

Perjalanan Menembus Blokade Gaza

Rep: EH Ismail dari Gaza/ Red: irf
Situasi Gaza setelah dibom Israel pekan lalu
Foto: ap
Situasi Gaza setelah dibom Israel pekan lalu

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA--Setelah 12 hari berada di Mesir, tim Dompet Dhuafa Republika akhirnya berhasil masuk ke Jalur Gaza, Palestina, pada Kamis (15/7) siang. Keberhasilan tim masuk ke wilayah yang diblokade Israel tersebut tak terlepas dari fasilitasi yang diberikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo.

Anggota Tim Dompet Dhuafa Republika yang berjumlah empat orang tersebut, langsung mengucap syukur saat langkah pertama mereka menginjak tanah Palestina. Keempat anggota tim adalah Bambang Suherman, Herman Budianto, Muhammad Fani Rahman, dan wartawan Republika, EH Ismail.

Turut serta bersama tim adalah seorang penerjemah yang merupakan mahasiswa Universitas Al Azhar Kairo, Muhammad Faris Afif. Namun sayang, Faris tak diperkenankan masuk ke Gaza karena tak mempunyai dokumen persyaratan yang lengkap.

Hampir serentak, Bambang, Herman, dan Fani melakukan sujud syukur di wilayah yang berbatasan langsung dengan Mesir tersebut. Suka-cita tampak di wajah rombongan mengingat itu adalah kali keempat mereka mencoba masuk melewati perbatasan Rafah.

Sebelumnya, tim pernah mencoba masuk ke Jalur Gaza pada Ahad (11/7) dan Senin (12/7). Tiga kali mengajukan dokumen kepada petugas di perbatasan Rafah, tiga kali pula rombongan ditolak masuk. Alasan petugas, rombongan tak memiliki izin resmi dari State Security Mesir. Namun kali ini, berbekal dokumen tambahan dari Press Center State Information Service of Egypt dan dokumen penyerta dari KBRI Kairo, tim Dompet Dhuafa berhasil menembus Rafah.

Ketua Tim Dompet Dhuafa Republika, Bambang Suherman, menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Press Center dan para diplomat KBRI Kairo atas fasilitasi yang membuat tim berhasil ke Jalur Gaza. Secara khusus, Bambang menyebut nama Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia di Kairo, Abdurrahman Mochammad Fachir; Atase Penerangan Sosial dan Budaya, Iwan Wijaya Mulyatno; Atase Politik, Burhanuddin Badruzzaman; Atase Pendidikan, Sangidu; serta staf KBRI, Amir Syarifuddin dan Ali Andika.

"Tak lupa kami juga ucapkan terima kasih kepada para mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Al Azhar. Semua bantuan mereka takkan kami lupakan," kata Bambang. Dia melanjutkan, tim akan langsung melakukan misi kemanusiaan dan peliputan berita sesampainya di tengah-tengah rakyat Gaza. "Kami tidak mau buang-buang waktu, mohon doa dari tanar air agar kami bisa bertugas dengan optimal," imbuh Bambang.

Kali ini adalah kunjungan keempat tim Dompet Dhuafa selama sembilan tahun terakhir. Kecuali memonitor bantuan yang telah diberikan sebelumnya, kali ini tim akan membangun sumur air di sejumlah titik di Gaza. Kebutuhan air rakyat Gaza selama ini disuplai oleh Israel. Selain mengatasi masalah keterbatasan suplai yang terbatas, pembangunan sumur diharapkan dapat membuat rakyat Gaza mandiri memenuhi kebutuhan air mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement