Kamis 11 Nov 2010 06:06 WIB

PM Inggris Tolak Permintaan China Untuk Copot Bunga Opium

Pohon Opium
Pohon Opium

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Perdana Menteri Inggris David Cameron Rabu (10/11) menyematkan bunga opium di kerah bajunya sebagai penghormatan atas kematian tentara Inggris meski pemerintah China telah meminta dia untuk melepasnya kerena para pejabat mengatakan bunga opium itu mengingatkan mereka tentang Perang Opium.

Cameron dan anggota delegasinya menyematkan bunga opium guna memperingati Hari Gencatan Senjata ke-92 pada Kamis yang mengakhiri Perang Dunia I bersamaan dengan kunjungan dua harinya ke China. Bunga opium memiliki perbedaan arti bagi pejabat China karena mengingatkan mereka tentang kejadian dua abad silam ketika Inggris mengalahkan China pada Perang Opium abad ke-19, kata pejabat Inggris.

"Pemerintah China memberitahukan kepada kami bahwa tidak pantas mengenakan bunga opium terkait Perang Opium," kata pejabat dari kantor perdana menteri yang meminta namanya dirahasiakan. "Kami menyampaikan kepada mereka mengenai makna besar bunga opium itu dan kami akan terus mengenakannya," kata pejabat itu.

Bunga opium menjadi simbol berakhirnya perang karena mereka tumbuh di arena peperangan Eropa Timur. Mereka dijual setiap November di Inggris dan beberapa negara lain untuk mengumpulkan uang bagi para purnawirawan. Anak-anak sekolah di China diajarkan dalam pendidikan kepahlawanan mereka bahwa Perang Opium merupakan simbol penghinaan nasional.

Tahun ini adalah peringatan ke-150 tahun Perang Opium ke-2 saat Inggris berperang melawan China untuk membuka perdagangan termasuk perdagangan narkotika dengan bahan baku bunga opium. Perang Opium pertama yang berakhir pada 1842 diakhiri dengan penyerahan Hong Kong kepada Ratu Victoria. Inggris mengembalikan wilayah tersebut ke China pada 1997.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement