Sabtu 20 Nov 2010 05:57 WIB

Sekjen NATO Dukung Penyerahan Kendali Afghanistan pada 2014

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Sekjen NATO Fogh Rasmussen, Jumat (19/10) mengatakan bahwa "realistis" bagi pasukan asing di Afghanistan menyerahkan pengawasan keamanan kepada pasukan lokal pada tahun 2014. Tetapi dalam satu wawancara dengan stasiun radio BBC, Inggris ia menegaskan bahwa sekutu-sekutu tetap "terikat dengan kewajibannya."

Anggota-anggota aliansi militer NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) berkumpul di Lisabon, Jumat dan Sabtu untuk satu pertemuan puncak. Mereka diperkirakan akan mendukung target tahun 2014 bagi penyerahan pengawasan atas perang terhadap gerilyawan Afghanistan kepada pemerintah Kabul.

"Kami akan mengeluarkan satu pengumuman yang sangat penting pada KTT di Lisabon bahwa peralihan secara bertahap pengawasan kepada tanggung jawab Afghanistan yang akan dimulai tahun 2011 dan kami mengharapkan proses bertahap ini akan rampung pada akhir tahun 2014 dan saya akan mengusahakan peta jalan itu realistis," kata Rasmusesen kepada radio BBC. Menjawab pertanyaan tentang rencana-rencana AS untuk mulai memulangkan pasukanya tahun depan, ia berkata, "Saya tidak tahu rencana-rencana konkrit bagi penarikan pasukan tersebut,"

Ia juga menegaskan semua anggota sekutu siap untuk tetap berada di Afghanistan selama pasukan diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Pemimpin NATO itu menambahkan bahwa misi akan berakhir apabila rakyat Afghanistan dapat memikul tanggung jawab mereka sendiri.

"Kami mengharapkan mereka akan mampu mengambil alih tanggung jawab seperti itu di seluruh Afghanistan pada akhir tahun 2014," ujarnya. "Tetapi proses itu tentu harus sesuai dengan kondisi. Kami mengharapkan rakyat Afghanistan benar-benar dapat memikul tanggung jawab sebelum kami menyerahkan tanggung jawab itu kepada rakyat Afghanistan," imbuhnya.

Rasmussen mengatakan ada "kemajuan konkrit di lapangan sekarang di Afghanistan. "Kami telah mengirim lebih banyak pasukan internasional dan itu memberikan satu dampak nyata pada situasi di Afghanistan."

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement