Senin 31 Jan 2011 13:22 WIB

Jutaan Rakyat Mesir Siap Berkemah di Tahrir Square

Seorang pengunjuk rasa berteriak dalam aksi massal di Kairo.
Foto: Al ARABIYA
Seorang pengunjuk rasa berteriak dalam aksi massal di Kairo.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Para pengunjuk rasa Mesir kini berkemah di pusat kota Kairo, awal Senin (31/1). Mereka bersumpah untuk tetap bertahan hingga menggulingkan Presiden Hosni Mubarak.

Nasib presiden Hosni kini hanya bergantung pada militer setelah mendapat tekanan dari jalanan dan luar negeri ketika Presiden Barack Obama mendesak sebuah 'transisi yang berjalan mulus' terhadap demokrasi di Mesir.

"Tentara harus memilih antara Mesir atau Mubarak," bunyi salah satu spanduk yang diusung demonstran di Tahrir Square, dimana mereka berbagi makana dengan para tentara yang ditugaskan untuk memulihkan ketertiban usai aksi kekerasan yang mengguncang pemerintahan Mubarak selama 30 tahun berkuasa.

Enam hari unjuk rasa tanpa henti telah membunuh lebih dari 100 orang, namun kedua belah pihak telah melakukan kesepakatan. Para demonstran menolak meninggalkan jalan sementara tentara juga tak akan membubarkan  mereka.

Semakin lama pengunjuk rasa tak tertandingi, tampaknya. kian membuat posisi Mubarak tak bisa dipertahankan.

Para pengunjuk rasa di Tahrir Square--pusat aksi yang telah mengirimkan getaran ke seluruh Timur Tengah dan kalangan investor--menolak pengangkatan para pejabat militer oleh Mubarak sebagai wakil presiden dan perdana menterinya.

Janjinya terhadap reformasi ekonomi untuk mengatasi kemarahan publik terhada kenaikan harga pangan, penangguran dan celah besar antara si kaya dan si miskin, gagal untuk menghentikan seruan dari penentangnya untuk secara politik menyingkirkn Mubarak dan kroni-kroninya.

sumber : Al Arabiya
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement