Kamis 17 Mar 2011 21:31 WIB

Parlemen AS Meminta Obama Tarik Tentara dari Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Sebanyak 81 anggota parlemen Amerika Serikat, mayoritas anggota Demokrat sekutu Gedung Putih, pada Rabu menekan Presiden Barack Obama untuk menarik bagian besar pasukan negara adidaya itu dari Afghanistan pada Juli 2011. "Mari kita perjelas. Penarikan sejumlah kecil pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan pada Juli tidak akan memenuhi harapan Kongres atau rakyat Amerika," kata kelompok itu, semua anggota DPR, dalam surat kepada Obama.

Anggota parlemen itu, hanya empat di antaranya dari Republiken, menyatakan dukungan untuk rencana Obama mulai menarik pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan selambat-lambatnya pada Juli 2011, dengan sasaran mengalihkan keamanan kepada pasukan Afghanistan pada 2014. "Kami, anggota Kongres, percaya bahwa pengurangan mendatang atas jumlah tentara Amerika Serikat di Afghanistan harus cukup besar dan berarti serta dilaksanakan secara teratur," kata mereka.

Surat itu, dibuat anggota DPR dari Demokrat Barbara Lee dan diumumkan kelompok pembela Langkah Damai, muncul pada malam pemungutan suara Dewan Perwakilan Rakyat atas resolusi menyeru pengakhiran perang tersebut. Surat tersebut mencatat bahwa jajak pendapat menunjukkan rakyat Amerika Serikat sangat percaya bahwa perang itu tidak layak, dan mencatat biaya tinggi kemelut tersebut pada saat banyak kegiatan pemerintah dipangkas.

Anggota parlemen itu mengutip pernyataan pejabat tinggi Amerika Serikat, yang mengatakan tidak ada jalan keluar ketentaraan untuk kemelut tersebut dan mengatakan bahwa penarikan tentara negara adidaya itu akan memacu pemerintah Afghanistan membuat kemajuan dalam memerangi korupsi dan mengupayakan tata baik pemerintahan.

"Kita harus bertekad memastikan bahwa keterlibatan tentara kita di Afghanistan tidak menjadi 'abadi'. Ini waktu untuk memusatkan perhatian pada pengamanan masa depan peluang ekonomi dan kemakmuran rakyat Amerika Serikat dan bergerak cepat mengahiri perang terpanjang Amerika Serikat di Afghanistan," kata mereka.

Dukungan rakyat Amerika Serikat untuk perang di Afghanistan anjlok ke tingkat terendah sejak Barack Obama menjadi presiden, kata jajak pendapat. Jajak pendapat Universitas Quinnipiac itu, yang dilansir pada tengah Februari, menunjukkan bahwa 51-41 pemilih menyatakan Amerika Serikat seharusnya tidak terlibat di Afghanistan.

Tingkat dukungan dalam jajak pendapat pada awal Januari itu turun dari 44 persen pada November dan jauh di bawah puncak 59 persen pada tahun lalu. Namun, sekitar 46-40 persen petanggap mengatakan bahwa mereka menyetujui cara Obama menangani keadaan di Afghanistan tersebut.

Obama meningkatkan perang melawan kelompok Taliban dan pejuang lain itu, menambah tentara Amerika Serikat menjadi 100.000 dengan rencana mulai menarik mereka pada Juli dan mengalihkan keamanan kepada pasukan Afghanistan pada 2014. Jajak pendapat itu menanyai 1.647 pemilih terdaftar pada 4-11 Januari dan memiliki tingkat kesalahan 2,4 persen.

Lebih dari 325 tentara Amerika Serikat tewas dalam perang Afghanistan pada 2010, sementara "hanya" 317 untuk seluruh 2009, kata angka AFP berdasarkan atas laman mandiri icasualties.org. Dukungan rakyat Amerika Serikat pada perang Afghanistan dan penanganan Presiden Obama atas kemelut itu mencapai tingkat terendah sesudah kebocoran naskah rahasia tentara, kata jajak pendapat pada awal Agustus.

sumber : antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement