Jumat 01 Aug 2014 02:24 WIB

Prancis akan Bubarkan Kelompok Yahudi Radikal

Rep: Elba Damhuri/ Red: Chairul Akhmad
Pendukung Israel mengibarkan bendera Prancis dan Israel dalam unjukrasa di Marseille, Prancis, Ahad (27/7).
Foto: Reuters
Pendukung Israel mengibarkan bendera Prancis dan Israel dalam unjukrasa di Marseille, Prancis, Ahad (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Pemerintah Prancis berencana membubarkan kelompok Yahudi radikal yang terlibat bentrokan dengan aktivis pro-Palestina.

Bentrokan terjadi ketika ribuan pendukung Palestina berdemonstrasi mengutuk serangan Israel ke Jalur Gaza pada pertengahan Juli lalu.

Pembubaran organisasi radikal ini dilakukan menyusul adanya persiapan kelompok Yahudi keras untuk menggelar aksi pro-Israel di Paris. Demonstrasi ini digelar sebagai balasan atas protes-protes yang dilakukan warga Prancis yang menentang Israel dan anti-Semit.

"Salah satu organisasi Yahudi radikal yang dimaksud Pemerintah Prancis adalah Liga Pertahanan Yahudi (LDJ)," demikian pernyataan aparat Prancis seperti dikutip Alarabiya, Jumat (1/8).

LDJ terlibat bentrokan kekerasan dengan pendukung Palestina pada aksi di depan sinagog di Paris pada 13 Juli lalu. Akibat keributan ini, Pemerintah Prancis pun melarang segala aksi pro-Palestina yang digelar warga Paris yang menaruh simpati kepada warga Gaza.

Aparat, seperti dimuat koran Liberation Prancis, akan membubarkan LDJ jika memaksa keras menggelar aksi pro-Israel. Pekan lalu, Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve menyebut kelompok ini sebagai "berlebihan" dan patut dikutuk.

LDJ membantah telah melanggar hukum Prancis. Menurut mereka, aksi ini sebagai cermin kebebasan berekspresi seperti yang dilakukan pendukung Palestina.

Komunitas Yahudi di Prancis yang beranggotakan sekitar 500 ribu Yahudi sejak lama menjaga jarak dengan grup LDJ ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement