Kamis 08 Dec 2016 15:53 WIB

Palestina Hargai Partisipasi Indonesia dalam Konferensi Perdamaian Paris

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) didampingi Menteri Luar Negeri Palestina Riad Al Maliki.   (Antara/Hafidz Mubarak A.)
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) didampingi Menteri Luar Negeri Palestina Riad Al Maliki. (Antara/Hafidz Mubarak A.)

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Menteri Luar Negeri Palestina Riad Al Maliki menghargai kehadiran Indonesia pada Peace Conference yang akan dilaksanakan pada 21 Desember 2016 di Paris, Prancis.

"Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mewakili Indonesia akan menghadiri Paris Peace Conference pada 21 Desember 2016," kata Riad Al Maliki kepada wartawan di sela-sela Bali Democracy Forum IX, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (8/12).

Ia mengatakan kehadiran Indonesia mewakili proses perdamaian Palestina. "Garansi keadilan dan perdamaian Palestina. Indonesia mewakili keadilan dan perdamaian dunia," kata dia.

Ia mengatakan Palestina bersama dengan Indonesia mempunyai pandangan yang sama dalam mempertahankan perdamaian di seluruh dunia. Paris Peace Conference akan membicarakan mengenai proses perdamaian antara Israel dan Palestina, mengingat proses perdamaian antara Israel dan Palestina terakhir diadakan pada 2012.

Prancis mengundang negara-negara yang dianggap ikut terlibat aktif dalam proses perdamaian Israel-Palestina serta mereka yang aktif memberikan bantuan bagi Palestina. Indonesia merupakan negara dengan masyarakat Islam terbesar di dunia, namun posisi Indonesia tidak berada dalam kawasan Timur Tengah.

"Indonesia diharapkan dapat memberikan perpektif dan pandangan baru dalam permasalahan Israel-Palestina. Saat ini, fokus Peace Conference adalah menekankan pentingnya two-state solution," katanya.

Selain Indonesia, negara-negara yang akan hadir adalah anggota Tetap Dewan Keamanan PBB (Amerika Serikat, RRC, Rusia, Inggris dan Prancis) juga negara-negara UE termasuk Belanda, Italia, Spanyol, Irlandia, Polandia, serta wakil dari regional lain, termasuk Kanada, Arab Saudi, Maroko dan Turki.

Selain negara, persiapan ini juga akan mengundang tiga organisasi internasional: PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), Uni Eropa dan Liga Arab.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement