Kamis 05 Jan 2017 10:27 WIB

Tentara Israel yang Tembak Warga Palestina Divonis Bersalah

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Tentara Israel mengambil posisi dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina di kota Tepi Barat yang diduduki Hebron.
Foto: REUTERS / Mussa Qawasma
Tentara Israel mengambil posisi dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina di kota Tepi Barat yang diduduki Hebron.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pengadilan militer Israel memutuskan tentara Israel Elora Azaria bersalah, Rabu (4/1). Panel yang terdiri atas tiga hakim tidak menerima penembakan yang ia lakukan atas alasan keamanan. Azaria melakukan penembakan terhadap warga Palestina hingga tewas.

Di persidangan, Azaria mengatakan warga Palestina yang ia tembak sangat berbahaya. Ia meyakini mungkin saja saat itu ada alat peledak yang dibawa Abd Elfatah Ashareef.

"Dia harus dihukum mati karena meski saat itu sudah tidak bergerak tapi tetap sangat berbahaya," ujar Azaria dalam pernyataan di persidangan.

Penembakan warga Palestina yang dilakukan Azaria terjadi pada Maret lalu di Tepi Barat. Saat itu, ia menembak Ashareef beberapa kali hingga tewas setelah diyakini pria tersebut akan meluncurkan serangan terhadapnya.

Menurut hakim, tindakan Azaria bertentangan dengan aturan yang berlaku. Anggota militer tidak seharusnya menggunakan kekuatan yang berlebihan untuk menghadapi musuh.

"Seseorang tidak dapat menggunakan kekuatan berlebihan dalam hal ini. Kami dengan suara bulat menghukum terdakwa pembunuhan dan perilaku tidak pantas Azaria," ujar pernyataan hakim militer Israel.

Israel terus disoroti oleh kelompok hak asasi internasional atas tindakan pasukan militer yang kerap membuat warga Palestina tewas. Tentara Israel dinilai menggunakan kekuatan yang berlebihan dalam menghadapi penyerangan yang bersifat ringan.

Azaria sebelumnya mendapat pembelaan dari politikus sayap kanan Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang mengatakan tindakan itu dilakukan untuk membela diri dan meminta pengampunan diberikan terhadapnya.

"Ini adalah saat yang sulit bagi Azaria dan keluarga. Saya mendukung pemberian ampunan untuknya," ujar Netanyahu melalui jejaring sosial Facebook.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement