Kamis 26 Jan 2017 00:15 WIB

DPR: Pemindahan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem Berbahaya

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bilal Ramadhan
Seorang anak Palestina berdiri di depan rumahnya yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, Palestina.
Foto: EPA/Mohammaed Saber
Seorang anak Palestina berdiri di depan rumahnya yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – DPR RI berpartisipasi dalam konferensi parlemen negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-12 di Bamako, Mali. Dalam kegiatan yang digelar sejak 21 hingga 28 Januari 2017 tersebut, delegasi Indonesia memanfaatkan kesempatan untuk menekankan urgensi realisasi persatuan semua elemen dan faksi-faksi pejuang Palestina, termasuk membentuk kaskus atau komisi khusus di tiap parlemen negara Muslim.

DPR RI meyakini bahwa persatuan merupakan senjata paling ampuh untuk menghadapi agresi zionis Israel. "Saya memandang pembentukan kaukus atau sejenisnya akan sangat bermanfaat untuk mensosialisasikan isu Palestina ke masyarakat luas," ujar Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Rofi Munawar, Rabu (25/1).

Parlemen Indonesia sudah lama memiliki kaukus Palestina. "Kendati dasar dan kecenderungan politik  di parlemen kami beragam, namun bagi kami masalah Palestina merupakan keprihatinan bersama, dan itu sudah menjadi sikap negara,” kata dia.

Delegasi Indonesia yang fasih berbahasa Arab tersebut mengingatkan juga ihwal bahaya dari rencana Donald Trump memindahkan kedutaan Amerika Serikat (AS) dari Tel Aviv ke Al-Quds (Yerusalem).

"Jelas rencana itu sangat berbahaya bagi perdamaian. Parlemen akan mendorong elemen-elemen perintahan dan lembaga-lembaga politik dan kemanusiaan internasional lainnya untuk mendesak Amerika Serikat agar membatalkan rencana provokatif tersebut," kata Rofi.

Mengambil inisiatif sebagai delegasi pertama yang memberikan pandangan terkait isu Palestina, Rofi juga menyambut baik atas disahkannya Resolusi Dewan Keamanan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) Nomor 2334 yang mendesak Israel segera menghentikan semua aktifitas pembangunan ilegal permukimannya di atas tanah Palestina.

Terkait resolusi tersebut, Rofi pun mengingatkan untuk segera mempercepat implementasinya. Pihaknya juga melihat lolosnya resolusi itu membuktikan semakin kuatnya kesadaran masyarakat internasional atas berbagai pelanggaran Israel.

Di sisi lain, Rofi juga menyambut baik keinginan Palestina untuk menjadikan 2017 sebagai tahun kemerdekaan dan kedaulatan Palestina secara penuh. Indonesia, kata Rofu, menyerukan parlemen negara-negara Muslim untuk mendukung keinginan Palestina menjadikan 2017 sebagai tahun kemerdekaan penuh Palestina dengan cara membantu mendapatkan pengakuan lebih banyak lagi dari negara-negara di dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement