Rabu 25 Oct 2017 10:11 WIB

Israel akan Gusur Rumah Warga Palestina di Yerusalem

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Foto: EPA
Pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pemerintah Israel, Selasa (24/10) mengumumkan akan menggusur sejumlah rumah warga Palestina di Silwan, Yerusalem Timur. Penggusuran dilakukan karena Israel mengklaim rumah-rumah tersebut ilegal atau tidak memiliki izin.

Menurut keterangan warga Palestina di Silwan, ini merupakan kedua kalinya Israel mengumumkan akan menggusur rumah mereka. Sebelumnya, pada Ahad (22/10), Israel telah mengumumkan hal serupa.

Pada Selasa, pasukan Israel telah menghancurkan dua rumah warga Palestina di Silwan. Israel mengklaim dua rumah yang dihancurkannya merupakan konstruksi tanpa izin.

Dilaporkan kantor berita Palestina WAFA, warga Palestina yang hendak membangun rumah dengan izin atau persetujuan dari Israel memang kerap dipersulit, bahkan dihambat. Sebagai penguasa wilayah pendudukan, Israel terbiasa mengulur waktu hingga bertahun-tahun hanya untuk menerbitkan surat izin agar warga Palestina dapat mendirikan rumah.

Selain itu, biaya perizinan untuk mendirikan bangunan atau rumah pun sangat mahal. Empat dari lima warga Palestina di Yerusalem Timur hidup di bawah garis kemiskinan. Kendati demikian, ketika mereka hendak mendirikan rumah, otoritas Israel membebaninya dengan berbagai pajak dan biaya puluhan ribu dolar.

Terkait permukiman Palestina di Silwan, Yerusalem Timur, selain diancam akan digusur dan dirobohkan,warga di sana juga kesulitan mendapatkan air. Otoritas Palestina mengungkapkan Israel telah memotong suplai air ke daerah tersebut. Perusahaan air Israel Gihon memotong pasokan air ke sejumlah rumah (Palestina) di Silwan setelah mereka diduga menumpuk utang, kata Otoritas Palestina, Rabu (25/10).

Israel telah mencanangkan proyek pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat. Pada 2017, Israel akan menerbitkan izin untuk mendirikan 12 ribu unit rumah untuk warganya. Sebanyak 4.000 rumah diantaranya sedang dikebut untuk diselesaikan dalam waktu dekat. Adapun lokasi pembangunan rumah-rumah tersebut tersebar di beberapa daerah, yakni di Hebron, permukiman Migon dan Beit El, dekat ibu kota Palestina saat ini, yaitu Ramallah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement