Kamis 07 Dec 2017 13:50 WIB

Tindakan Donald Trump Lampaui Batas

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Hal ini disampaikannya di Gedung Putih, Washington DC, Rabu (6/12) waktu setempat atau Kamis (7/12) WIB.
Foto: AP/Alex Brandon
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Hal ini disampaikannya di Gedung Putih, Washington DC, Rabu (6/12) waktu setempat atau Kamis (7/12) WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Politisi PKS NTB Johan Rosihan menilai tindakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel sebagai sesuatu yang melampaui batas. Menurut Johan, Donald Trump memang menginginkan dunia ini tetap bergolak. "Semua orang tahu bahwa Yerusalem ini adalah persoalan yang sangat sensitif. Tapi kenapa dia menyiram bensin di tengah api," ujar Johan kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Kamis (7/12).

Ketua Komisi III Bidang Keuangan dan Perbankkan DPRD NTB ini menambahkan, dengan Yerusalem sebagai Ibu Kota Yahudi akan membuat Islam dan Kristen melakukan perlawanan. Johan menilai, tindakan Donald Trump harus segera ditentang.

"Donald Trump secara sengaja dan sadar menciptakan konflik dan merancang perang antargolongan. Sikap ini wajib ditentang semua pihak yang cinta akan perdamaian," kata Johan menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement