Jumat 08 Dec 2017 07:00 WIB

PDIP Kritik Sikap Trump yang Akui Yerusalem Ibu Kota Israel

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Hal ini disampaikannya di Gedung Putih, Washington DC, Rabu (6/12) waktu setempat atau Kamis (7/12) WIB.
Foto: AP/Alex Brandon
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Hal ini disampaikannya di Gedung Putih, Washington DC, Rabu (6/12) waktu setempat atau Kamis (7/12) WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengkritik keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan menilai Trump telah mengambil klaim sepihak.

"Mendukung sepenuhnya kemerdekaan Palestina yang mencakup wilayah Yerusalem Timur adalah konsistensi politik sikap PDI Perjuangan," tegas Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis.

PDIP, kata Hasto, selalu diajarkan hakikat kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan solusi atas Yerusalem Timur sebagai wilayah pendudukan harus melibatkan Palestina, tidak bisa dilakukan sepihak.

Hasto menegaskan bahwa sikap PDI Perjuangan tersebut selain berakar kuat dari perintah konstitusi, juga berpihak dari sejarah dimana Konferensi Asia Afrika telah memberikan legitimasi yang kuat bagi Palestina untuk diperjuangkan sebagai negara yang merdeka seutuhnya.

Bahkan pada 1962, Bung Karno secara konsisten menolak kehadiran Israel dan Taiwan dalam Asian Games tahun 1962, meski dengan konsekuensi dikeluarkan dari Komite Olimpiade Internasional.

"Bung Karno tidak tunduk pada tekanan tersebut, malah berinisiasi membentuk 'Games of The New Emerging Forces' (GANEFO) sebagai tandingan olimpiade tersrbut. Betapa bangganya kita sebagai bangsa dengan ketegasan dan kedaulatan politik seperti itu," kata Hasto.

PDI Perjuangan meminta Pemerintah RI melalui menteri luar negeri agar secepatnya menggalang dukungan internasional, dan melalui PBB agar mengeluarkan resolusi menolak klaim Yerusalem Timur sebagai ibu kota Israel.

"Upaya mendukung Kemerdekaan Palestina seutuhnya harus menjadi pegangan seluruh diplomasi internasional yang dilakukan Pemerintah Republik Indonesia. Pada saat bersamaan upaya Presiden Donald Trump memindahkan Kedubesnya di Yerusalem Timur untuk tidak dilakukan terlebih dahulu guna mencegah ketegangan lebih lanjut," katanya.

Atas sikap politik itu, PDI Perjuangan menugaskan anggota Fraksi partai di Komisi I DPR untuk mengambil tindakan aktif dan progresif guna menjalankan sikap politik partai tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement