Ahad 10 Dec 2017 01:53 WIB

Aktivis di Paris Tolak Kedatangan Perdana Menteri Israel

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andri Saubani
Unjuk rasa menentang putusan Amerika mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel di Istanbul,Turki, Jumat (8/12). Demonstrasi juga terjadi di beberapa kota besar di Eropa.
Foto: Osman Orsal/Reuters
Unjuk rasa menentang putusan Amerika mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel di Istanbul,Turki, Jumat (8/12). Demonstrasi juga terjadi di beberapa kota besar di Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Ratusan aktivis pendukung Palestina di Paris meluncurkan aksi protes menolak kedatangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Protes dilakukan menyusul keputusan sepihak Presiden Donald Trump terkait status Yerusalem.

Seperti diwartakan Reutes, Ahad (10/12) demonstran membawa bendera Palestina dan foto Presiden Prancis Emmanuel Macron. Namun, foto orang nomor satu di kota mode itu ditandai dengan tulisan 'kaki tangan' lantaran mau menerima Netanyahu.

Macron rencananya akan menyambut kedatangan Benjamin Netanyahu di Paris sebelum menemui Menteri Luar Negeri Uni Eropa di Brussel. Meski demikian, belum diketahui bahasan dari pertemuan kedua kepala negara tersebut.

Terkait keputusan sepihak itu, Prancis menilai Amerika Serikat sudah mengesampingkan dirinya di Timur Tengah. Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian juga mengatakan kebijakan Trump sudah melangkahi hukum internasional.

"Trump bilang dia punya proyek. Biarkan dia mempresentasikannya, agar intervensi ini bisa dihapuskan dengan memulai kembali proses perdamaian," kata Jean-Yves Le Drian.

Kendati, Macron bersama Presiden Turki Tayyip Erdogan akan bekerja sama untuk membujuk Amerika Serikat mencabut keputusan terkait status Yerusalem. Prancis telah menjadi pendukung perjuangan Palestina. Pada 2014 lalu Majelis Nasional Prancis mengeluarkan sebuah mosi yang meminta pemerintah untuk mengakui Palestina, namun pemerintah belum secara resmi melakukannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement