Rabu 13 Dec 2017 15:36 WIB

Viral! Foto Remaja Palestina tak Berdaya Dikelilingi Tentara Israel

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Remaja Palestina Fawzi al-Junaidi dikelilingi tentara Israel dengan mata tertutup.
Foto:

Paman Fawzi, Rashad mengatakan keponakannya tersebut berada di tempat dan waktu yang salah. Dia tidak melakukan demonstrasi saat itu. "Dia meninggalkan rumahnya untuk membeli beberapa belanjaan. Sayangnya, saat mencari toko, dia bertemu dengan sebuah serangan militer dan dihadapkan dengan pasukan Israel," kata Rashad.

Menurut Rashad, tentara memukuli Fawzi, menutup matanya dan membawanya ke pusat penahanan di pemukiman terdekat. Malam harinya, pukul dua dinihari, Fawzi dipindahkan ke pusat penahanan lain. "Sehari setelah itu, mereka membawanya ke penjara Ofer," katanya.

Ofer berada di Israel. Kebanyakan mereka menjalani tahanan administratif. Penjara jarang memberi narapidana hak kunjungan, dan keluarga seringkali ditolaj izin untuk menyeberang ke Israel.

Penahanan administratif adalah praktik di mana Israel memenjarakan orang-orang Palestina tanpa tuduhan atau pengadilan. Penangkapan seringkali didasarkan pada "bukti rahasia".

Direktur program akuntabilitas DCIP, Ayed Abu Qtaish mengatakan sekitar 320 anak-anak saat ini ditahan di penjara dan pusat penahanan Israel. "Pada Oktober 2015, terjadi lonjakan jumlah anak yang diinterogasi dan ditangkap. Banyak dari mereka diadili di pengadilan militer," katanya.

Ia menerangkan, anak-anak ini biasanya ditangkap saat demonstrasi karena melempari batu. Anak-anak juga dituduh memiliki senjata.

Penangkapan anak-anak biasanya terjadi pada titik gesekan - baik di dekat permukiman, jalan bypass, atau di lokasi konstruksi. "Selama penangkapan ini, anak-anak menjalani berbagai jenis penganiayaan, termasuk penyiksaan," katanya.

Kota Hebron di Tepi Barat selatan telah menjadi lokasi beberapa permukiman Israel di tengah masyarakat Palestina setempat. Menurut kelompok hak asasi manusia Israel, B'Tselem, orang-orang Palestina di Hebron telah dikenai pembatasan pergerakan, penutupan jalan-jalan utama, dan penutupan sebuah pusat perdagangan utama.

B'Tselem telah mendokumentasikan pengalaman orang-orang Palestina tentang pemeriksaan yang panjang di 20 pos pemeriksaan permanen di Hebron. Kehadiran tentara Israel telah menyebabkan sebuah siklus konfrontasi, yang seringkali berakibat pada serangan militer pada malam hari dan penangkapan.

Juru bicara warga Palestina yang berbasis di Hebron Prisoners Club, Amjad Al-Najjar, mengatakan sejak gelombang demonstrasi terakhir, pasukan Israel telah menggunakan kekuatan yang berlebihan saat memukul dan menahan orang-orang Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement