Jumat 15 Dec 2017 13:36 WIB

Uni Eropa: Status Yerusalem tak Berubah

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Teguh Firmansyah
Masjidil Aqsa di Yerusalem.
Foto: muhammad subarkah
Masjidil Aqsa di Yerusalem.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa menegaskan, pendirian mereka tak berubah terhadap konflik Israel-Palestina pada Kamis (14/12). Hal itu mengulangi dukungannya terhadap solusi dua negara.

"Para pemimpin Uni Eropa mengulangi komitmen kuat terhadap solusi dua negara, dan dalam konteks ini posisi Uni Eropa terhadap Yerusalem tetap tidak berubah," kata Presiden Dewan Eropa Donald Tusk dalam akun Twitter-nya, saat sedang berlangsung konferensi tingkat tinggi para pemimpin Uni Eropa di Brussels, seperti dikutip Middle East Monitor, Jumat (15/12).

Pada 6 Desember Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan keputusannya untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke kota suci tersebut.

Pergesaran kebijakan AS yang telah berlangsung lama di Yerusalem memicu demonstrasi kemarahan di wilayah pendudukan Palestina dan juga di beberapa negara Muslim. Eropa juga menyayangkan keputusan Trump.

Kemudian Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) juga menanggapi keputusan Trump dengan melakukan konferensi tingkat tinggi luar biasa di Istanbul, Turki yang dihadiri oleh 57 negara anggota pada Rabu (13/12).

Negara-negara yang menghadiri pertemuan puncak tersebut kemudian mendeklarasikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina. Mereka juga mengajak negara-negara lain untuk mengikuti pengakuan tersebut.

Yerusalem tetap menjadi jantung konflik Israel-Palestina, dengan orang-orang Palestina berharap bahwa Yerusalem Timur yang sekarang diduduki Israel pada akhirnya dapat menjadi ibu kota negara Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement