REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sekitar 200 orang Israel tur berkeliling Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur untuk merayakan hari raya Yahudi, Hanukkah. Hal ini meningkatkan ketegangan di sekitar kota pasca Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem Timur sebagai ibukota Israel.
Kepala Hubungan Media Badan Wakaf Masjid Al-Aqsa, Firas al-Dibs, menyatakan 233 warga Israel masuk ke kompleks Al-Aqsa melalui Gerbang Maroko dan keluar melalui Gerbang Chain dengan dikawal ketat polisi Israel. "Tim dari Kepolisian Isreal sendiri sudah masuk ke Kompleks Al-Aqsa pada Kamis (14/12) sebelum rombongan datang," kata Al-Dibs seperti dikutip Maan News, Kamis (14/12).
Kompleks Al-Aqsa Mosque terletak tepat di atas dataran Dinding Barat. Area ini mencakup Masjid Al-Aqsa dan Kubah Batu (Qubbat as-Sakhrah). Masjid Al-Aqsa adalah tempat suci ke tiga bagi umat Islam. Tempat ini juga jadi tempat suci bagi orang Yahudi yang diyakini sebagai lokasi Kuil Pertama dan Kuil Ke Dua milik Sulaiman pernah berdiri. Kuil Ke Dua dihancurkan Romawi pada tahun 70 SM.
Selama hari raya Yahudi, warga Israel ultra relijius akan mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa di bawah pengawalan ketat tim keamanan Israel. Hal itu meningkatkan ketegangan antara tim pengamanan Israel dengan warga Palestina. Warga Palestina yang masuk ke Masjid Al-Aqsa harus melalui pos pemeriksaan yang ketat. Warga yang boleh masuk hanya mereka yang lulus pemeriksaan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
