Senin 18 Dec 2017 07:43 WIB

Trump Belum Respons Surat Terbuka PKS Terkait Yerusalem

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Elba Damhuri
Aksi bela Palestina di kawasan Monas, Ahad (17/12).
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Aksi bela Palestina di kawasan Monas, Ahad (17/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jalur diplomasi yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan mengirimkan Surat Terbuka kepada Presiden AS Donald Trump belum mendapat respons AS. PKS mengirim surat terbuka melalui Kedutaan Besar AS di Jakarta terkait keputusan Trump atas Yerusalem, Rabu (13/12) lalu.

Politisi PKS Ledia Hanifa Amalia mengatakan Surat Terbuka tersebut telah diterima oleh Kementerian Luar Negeri AS pada Rabu (13/12) lalu. Dan juga, Surat Terbuka tersebut sudah diteruskan ke Gedung Putih pada Jumat (15/12).

"Pada tanggal 15 Desember sudah diteruskan ke Gedung Putih," kata Ledia yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ahad (17/12).

Namun, kata Ledia, sampai saat ini belum ada tanggapan yang dikeluarkan oleh Presiden Trump, maupun perwakilan dari Gedung Putih terkait surat yang dikirimkan oleh PKS tersebut.

Mengenai Aksi Bela Palestina yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Ahad (17/12), Ledia mengatakan PKS telah mendorong semua elemen untuk mengikuti aksi tersebut. Aksi ini menunjukkan keberpihakan Indonesia terhadap Palestina dan juga sebagai negara yang menjunjung rasa kemanusiaan.

"Karena tindakan Presiden Trump yang (mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel) mengancam eksistensi perdamaian dunia," jelas dia.

Sebelumnya, Ketua Badan Pembinaan dan Pengembangan Luar Nergi (BPPLN) DPP PKS, Sukamta Manta Mihajra, menyerahkan Surat Terbuka untuk Presiden Amerika Serikat, Donald Trump ke Kedubes AS, Rabu (13/12).

Sukamta menjelaskan, sebagai salah satu partai politik Islam, PKS memiliki kewajiban untuk menyampaikan aspirasi dari umat Islam Indonesia, untuk membela tanah Palestina. Surat Protes PKS ini diterima secara langsung oleh Konsil Politik Kedubes AS di Jakarta, David Greenberg.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement