Sabtu 30 Dec 2017 02:23 WIB

Israel Minta NBA Hapus Kata 'Wilayah Pendudukan'

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Teguh Firmansyah
Tentara pendudukan Israel
Foto: Ariel Schalit/AP
Tentara pendudukan Israel

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Olahraga dan Kebudayaan Israel Miri Regev memaksa Asosiasi Bola Basket Nasional Amerika Serikat (NBA) untuk menghapus deskripsi tentang Palestina di situsnya.

Di situs NBA, awalnya tertulis mengenai 'wilayah Palestina yang diduduki'. Hanya saja, Israel meminta kalimat 'yang diduduki' dihapus. Hal itu disampaikan langsung oleh Regev melalui surat yang dikirimkan kepada Komisaris NBA Adam Silver.

Regev menyebut wilayah Palestina sebagai 'negara bayangan'. Ia pun menegaskan, pencatatan mengenai deskripsi Palestina di situs NBA tidak sesuai dengan pengakuan Presiden AS Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Saya melihat masuknya 'Occupied Palestine' ke dalam daftar negara yang muncul di situs resmi Anda. Hal itu melegitimasi pembagian Negara Israel dan sebagai campur tangan brutal dan mencolok," tulis Regev seperti dilansir The Guardian, Sabtu, (30/12).

Menanggapi hal itu, Presiden NBA Kathy Behrens mengatakan kepada Israel National News, bahwa daftar negara yang tertulis di situs disediakan oleh pihak ketiga. "Kami tidak membuat daftar negara untuk NBA.com dan setelah kami menyadarinya, situs tersebut sudah diperbarui. Kami mohon maaf atas pengawasan ini," ujarnya.

Melihat NBA telah menghapus deskripsinya soal Palestina, Regev kemudian berterimakasih ke Silver. "Tanah Israel tidak ditempati, maka apa yang ditulis itu salah dan seharusnya sudah dihapus," ujar Regev.

Sikap Regev sangat bertentangan dengan pendapat internasional serta pendapat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dewan keamanan PBB dan pengadilan internasional menilai Tepi Barat, Gaza, dan Dataran Tinggi Golan Barat yang diduduki Israel, merupakan di bawah hukum internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement