Selasa 16 Jan 2018 13:14 WIB

Putuskan Hubungan Negara yang Akui Yerusalem Ibu Kota Israel

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Yerusalem Timur
Yerusalem Timur

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Dewan Pusat Palestina menyerukan negara-negara Arab untuk memutuskan hubungan dengan negara-negara yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Hal ini dinyatakan setelah Dewan Pusat Palestina menggelar pertemuan di Ramallah akhir pekan lalu.

"Kami menghormati dan menghargai posisi negara-negara Arab dan dukungan mereka untuk Palestina. Kami menuntut pelaksanaan keputusan KTT Arab di Yerusalem, khususnya KTT Amman tahun 1980, yang menyerukan untuk memutuskan semua hubungan dengan negara yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel atau memindahkan keduataannya ke sana," ujar Presiden Dewan Pusat Palestina Salim Al-Zanoun seperti dikutip laman kantor berita Palestina WAFA, Senin(15/1).

Sedangkan dalam lingkup internal, Al-Zanoun mengatakan diperlukan rekonsiliasi di antara faksi-faksi Palestina guna mendukungperjuangan negara tersebut. "Kesuksesan kami dalam menghadapi risiko dantantangan ini memerlukan langkah-langkah untuk menerapkan rekonsiliasi danmengakhiri perpecahan, " ujarnya.

Baca juga,  Mengapa Trump Akui Yerusalem Ibu Kota Israel?

Oleh sebab itu, ia mengusulkan untuk menggelar sidang DewanNasional Palestina. Dalam kesempatan tersebut, semua faksi, termasuk Hamas,akan diundang guna membentuk atau memilih sebuah dewan nasional baru. Dewannasional ini yang nantinya akan mengambil keputusan untuk menetapkan OtoritasNasional Palestina.

Setelah menggelar pertemuan akhir pekan lalu, Dewan PusatPalestina merilis pernyataan sikap terkait hubungannya dengan Israel. Terdapat delapan butir pernyataan sikap, dua di antaranya adalah memutuskan menangguhkanpengakuan terhadap Israel dan menolak mengakui negara tersebut sebagai negaraYahudi.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement