Selasa 23 Jan 2018 17:08 WIB

Uni Eropa Dukung Yerusalem Timur Jadi Ibu Kota Palestina

Keputusan Trump membuat perundingan damai lebih sulit.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Teguh Firmansyah
permukiman illegal di Yerusalem Timur dan Tepi Barat
Foto: VOA
permukiman illegal di Yerusalem Timur dan Tepi Barat

REPUBLIKA.CO.ID, RUSSELS -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas menggelar pembicaraan di Brussels pada Senin (23/1) waktu setempat dengan menteri luar negeri Uni Eropa. Dalam pertemuan itu Uni Eropa meyakinkan dukungan mereka untuk menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina.

"Saya meyakinkan Presiden Abbas tentang komitmen kuat Uni Eropa terhadap solusi dua negara dengan Yerusalem sebagai modal bersama kedua negara," kata Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk urusal luar negeri Federica Mogherini, dikutip Asharq Alawsat.

Baca juga, Mengapa Trump Akui Yerusalem Ibu Kota Israel?

Deputi Kementerian Luar Negeri Jerman Michael Roth mengatakan kepada wartawan, keputusan Trump telah membuat perundingan damai lebih sulit. Namun ia mengatakan semua pihak harus menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

Menteri luar negeri Uni Eropa juga membahas apakah akan meningkatkan bantuan Uni Eropa ke Otoritas Palestina. Ini setelah AS mengatakan pihaknya akan menahan sekitar setengah dari bantuan awal yang dianggarkan untuk memberi badan PBB yang berfokus pada bantuan untuk pengungsi Palestina (UNRWA).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement