Sabtu 31 Mar 2018 03:14 WIB

Korban Penembakan Tentara Israel Terus Bertambah

Jumlah korban tewas disebut mencapai 15 orang dan ratusan lainnya luka-luka.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andi Nur Aminah
Tentara Israel menangkap pemuda Palestina (ilustrasi)
Foto: AFP
Tentara Israel menangkap pemuda Palestina (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Korban meninggal pengunjuk rasa Gaza akibat tembakan tentara Israel terus bertambah. Setidaknya tercatat oleh Kementerian Kesehatan Gaza kini korban mencapai 15 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.

Para korban dan ribuan warga Gaza pada Jumat (30/3) melakukan aksi protes besar-besaran di perbatasan Israel. Para pengunjuk rasa diketahui berkumpul di beberapa titik di pagar perbatasan dengan Israel untuk berdemo. Namun demonstrasi berubah menjadi pertumpahan darah ketika militer Israel menggunakan peluru tajam dan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.

"Hingga menewaskan 15 orang dan melukai ratusan orang," berdasarkan data Kementerian Kesehatan di Gaza sperti dilansir The Washington pada Sabtu (31/3).

photo
Tentara Israel terus mengawasi aksi protes warga Palestina di perbatasan

Sekitar 17 ribu demonstran Palestina berkumpul di beberapa titik di pagar perbatasan dengan Israel. Kelompok militan Hamas, yang mengontrol Jalur Gaza, dan faksi-faksi Palestina lainnya telah menyerukan Pawai Kembali yang damai menandai pengambilalihan pemerintah Israel atas tanah milik Arab pada 1976.

Truk-truk yang dipasangi pengeras suara mendesak warga Palestina dalam beberapa hari terakhir untuk menghadiri demonstrasi. Namun Israel memeringatkan tidak akan tinggal diam serta akan menggunakan amunisi untuk membubarkan pengunjuk rasa.

Israrl juga menyebarkan selebaran yang mengatakan bahwa siapa pun yang datang dalam jarak 300 meter dari pagar pembatasan akan berada dalam bahaya. Namun hal ini tidak dihiraukan oleh beberapa warga Gaza. "Saya ingin ditembak, saya tidak menginginkan kehidupan ini," kata salah satu pengunjuk rasa Yahya Abu Assar, 22 tahun.

Militer Israel menggambarkan para demonstran sebagai 'perusuh',  mengatakan mereka membakar ban dan melemparkan 'bom api' dan batu. Mayor Jenderal Eyal Zamir, yang bertanggung jawab atas komando selatan Israel, mengatakan ada upaya oleh Palestina untuk melakukan 'serangan teror' menggunakan demonstrasi sebagai penutup. "Kami mendesak warga untuk menjauh," katanya.

photo
Pemuda Palestina yang ditembak tentara Israel.

Ia menambahkan Hamas akan bertanggung jawab. Sementara hal itu tidak menciutkan nyali para pengunjuk rasa selama demontrasi digelar.  "Kami di sini untuk mengatakan kami ingin kembali ke tanah kami. Jika mereka tidak membuka penyeberangan, kami akan memberontak," kata Abu Ahmed, seorang warga Palestina berusia 34 tahun.

Adapun semonstrasi simultan di beberapa tempat di sepanjang pagar perbatasan Israel telah menimbulkan kekhawatiran di Israel bahwa pagar bisa dilanggar. Dua kali dalam seminggu terakhir, militer Israel telah menangkapi warga Palestina yang telah menembus pagar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement