Kamis 05 Apr 2018 14:10 WIB

Lebih dari 500 Pemukim Yahudi Serbu Kompleks Masjid Al-Aqsha

Para pemukim mengunjungi kompleks masjid dan melakukan ritual Talmud.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agus Yulianto
Suasana Masjid Al Aqsa (Ilustrasi)
Foto: VOA
Suasana Masjid Al Aqsa (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Ratusan pemukim Yahudi dilaporkan memaksa masuk ke dalam kompleks Masjid al-Aqsha di Yerusalem Timur pada Rabu (4/4) waktu setempat. Direktur Masjid al-Aqsha, Omar Kiswani, mengatakan, lebih dari 542 ekstremis Yahudi menyerbu kompleks masjid sejak pagi.

Dia mengatakan, para pemukim tersebut menerobos masuk ke kompleks masjid melalui Gerbang al-Mugharbah di bawah perlindungan pasukan keamanan Israel. "Para pemukim mengunjungi kompleks masjid dan melakukan ritual Talmud di dekat masjid Dome of the Rock," kata Kiswani, dilansir di World Bulletin, Kamis (5/4).

Kiswani mengatakan, polisi Israel membatasi masuknya pria Muslim ke dalam kompleks tersebut dengan menyita kartu identitas mereka di gerbang masjid. Sejak Jumat pekan lalu, lebih dari 2.040 pemukim Israel memaksa masuk ke kompleks Masjid al-Aqsha, sebagai bagian dari perayaan hari raya Paskah Yahudi. Peringatan hari Paskah tersebut berakhir pada 7 April.

Hari Paskah memperingati eksodus kaum Israel dari Mesir pada masa Nabi Musa. Hari tersebut dianggap sebagai salah satu hari libur terpenting dalam kalender keagamaan Yahudi. Bagi umat Muslim, al-Aqsha mewakili situs ketiga paling suci di dunia. Sementara itu, bagi orang Yahudi, mereka merujuk daerah itu sebagai Gunung Bait Suci (Temple Mount), yang diklaim adalah situs dari dua kuil Yahudi pada zaman kuno.

Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Timur Tengah 1967. Mereka memgambil seluruh kota pada 1980 dan mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota negara Yahudi. Meskipun demikian, langkah itu tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement