Selasa 15 May 2018 12:30 WIB

DK PBB akan Gelar Sidang Bahas Gaza

58 warga Palestina tewas oleh tentara Israel di Jalur Gaza pada Senin (14/5) kemarin

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
 Para pengunjuk rasa Palestina berlindung dari gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan Israel selama protes di perbatasan Jalur Gaza dengan Israel, sebelah timur Khan Younis, Jalur Gaza, pada Senin, 14 Mei 2018. Ribuan warga Palestina melakukan protes di dekat perbatasan Gaza dengan Israel saat Israel sedang mempersiapkan perayaan meriah Kedutaan Besar AS di Yerusalem.
Foto: AP Photo/Adel Hana
Para pengunjuk rasa Palestina berlindung dari gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan Israel selama protes di perbatasan Jalur Gaza dengan Israel, sebelah timur Khan Younis, Jalur Gaza, pada Senin, 14 Mei 2018. Ribuan warga Palestina melakukan protes di dekat perbatasan Gaza dengan Israel saat Israel sedang mempersiapkan perayaan meriah Kedutaan Besar AS di Yerusalem.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) akan menggelar sidang pada hari ini, Selasa (15/5). Sidang akan membahas tentang eskalasi dan kekerasan terbaru di perbatasan Jalur Gaza.

Penyelenggraan sidang ini merupakan ide dan hasil seruan Kuwait. Hal ini menyusul telah tewasnya lebih dari 50 warga Palestina di Jalur Gaza akibat diserang pasukan keamanan Israel.

Penyerangan itu dilakukan ketika ribuan warga Palestina menggelar demonstrasi menentang pemindahan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) untuk Israel ke Yerusalem pada Senin (14/5).

Belum jelas pernyataan apa yang mungkin keluar dari DK PBB sehubungan dengan tewasnya puluhan warga Palestina oleh Israel. Namun, pernyataan draf yang diperoleh Associated Press, DK PBB kemungkinan akan menyatakan kemarahan dan kesedihan terkait tewasnya warga Palestina, menyeru penyelidikan independen dan transparan, serta meminta semua pihak menahan diri.

Selain itu, DK PBB diperkirakan akan mendesak semua negara agar mematuhi resolusinya tentang tak memindahkan kedubes ke Yerusalem. Pada Desember tahun lalu, AS memveto resolusi DK PBB yang mengharuskan Presiden Donald Trump membatalkan deklarasinya tentang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Dilaporkan 58 warga Palestina telah tewas dan ribuan lainnya luka-luka akibat diserang pasukan keamanan Israel ketika berdemonstrasi perbatasan Gaza-Israel pada Senin (14/5). Ribuan warga Palestina di perbatasan Jalur Gaza melakukan demonstrasi dalam rangka menentang pembukaan Kedubes AS di Yerusalem.

Dalam aksi ini, massa pun menyuarakan tentang pengembalian hak para pengungsi Palestina untuk pulang ke desanya yang direbut dan diduduki Israel pasca Perang Arab-Israel tahun 1948. Aksi protes dan menentang pendudukan Israel telah dilakukan ribuan warga Palestina di perbatasan Jalur Gaza sejak akhir Maret lalu.

Namun aksi tersebut direspons secara brutal oleh Israel. Mereka tak segan menembaki para demonstran agar tak mendekati pagar perbatasan.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement