Senin 21 May 2018 13:11 WIB

Hamas Sambut Keputusan PBB Utus Tim Penyelidik ke Gaza

Hamas nilai keputusan PBB sebuah langkah penting untuk mengungkap pendudukan Israel

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Bilal Ramadhan
Gaza setelah mendapat serangan dari pesawat-pesawat Israel, Kamis (17/5).
Foto: Fox News
Gaza setelah mendapat serangan dari pesawat-pesawat Israel, Kamis (17/5).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kelompok Hamas menyambut keputusan PBB mengutus tim atau komisi penyelidik ke Jalur Gaza. Hamas menilai, langkah tersebut dapat menyingkap kejahatan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

"Gerakan (Hamas) mempertimbangkan keputusan ini sebuah langkah penting untuk mengungkap realitas pendudukan (Israel). Penyelidikan akan membantu mengekspos sejauh mana ketidakadilan yang menimpa rakyat Palestina dan kejahatan yang sedang berlangsung serta pelanggaran yang dilakukan Israel," kata Hamas dalam sebuah pernyataan dikutip laman Al Araby pada Ahad (20/5).

Lebih dari 65 warga Palestina telah tewas dan ribuan lainnya luka-luka akibat diserang pasukan keamanan Israel sejak demonstrasi di perbatasan Gaza-Israel digelar pada Senin (14/5). Ribuan warga Palestina di perbatasan Jalur Gaza melakukan demonstrasi dalam rangka menentang pembukaan kedubes Amerika Serikat (AS) di Yerusalem.

Dalam aksi ini, massa pun menyuarakan tentang pengembalian hak para pengungsi Palestina untuk pulang ke desanya yang direbut dan diduduki Israel usai Perang Arab-Israel tahun 1948. Pada Jumat (18/5), Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, telah mengesahkan sebuah resolusi untuk mengutus komisi penyelidikan ke Jalur Gaza.

Komisi ini nantinya akan mengusut dan mencari bukti terkait dugaan terjadinya pelanggaran HAM di sana. Komisaris Tinggi PBB untuk HAM Zeid Ra'ad Al Hussein telah mengecam kekerasan yang menimpa warga Palestina yang berdemonstrasi di perbatasan Gaza-Israel.

"Kontradiksi yang sangat tajam dalam korban di kedua pihak menunjukkan respons yang tidak proporsional," katanya.

"Banyak warga Palestina yang terluka dan tewas benar-benar tidak bersenjata, (dan) ditembak di belakang, di dada, di kepala, dan anggota badan dengan amunisi langsung," ujar Zeid menambahkan.

Kendati demikian, Israel telah menolak kritik dan kecaman yang dilayangkan padanya. Israel menyalahkan Hamas atas jatuhnya puluhan korban tewas dalam aksi demonstrasi di perbatasan Jalur Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement