Kamis 24 May 2018 15:39 WIB

Israel akan Kembali Bangun Ribuan Rumah di Tepi Barat

Permukiman Israel yang dibangun di Tepi Barat ilegal.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Nur Aini
Pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Foto: EPA
Pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengumumkan pada Kamis (24/5), ia akan meminta persetujuan pembangunan sekitar 2.500 rumah pada pekan depan. Rumah baru tersebut akan dibangun di permukiman Yahudi di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Israel.

Lieberman, menulis di Twitter, bahwa dewan perencanaan regional akan diminta segera merancang 1.400 unit rumah. Permukiman adalah salah satu masalah paling panas dalam upaya untuk memulai kembali perundingan perdamaian Israel-Palestina. Perundingan perdamaian itu dibekukan sejak 2014. Palestina menginginkan Tepi Barat untuk sebuah negara masa depan, bersama dengan Yerusalem Timur dan Jalur Gaza.

Sebagian besar negara menganggap permukiman yang dibangun Israel di wilayah yang direbutnya dalam perang Timur Tengah 1967 ilegal. Namun, Israel membantah bahwa permukimannya ilegal. Israel mengatakan masa depan mereka harus ditentukan dalam pembicaraan damai dengan Palestina. "Kami akan mempromosikan bangunan di seluruh Yudea dan Samaria, dari utara ke selatan, di komunitas kecil dan di daerah besar," tulis Lieberman, menggunakan nama-nama seperti yang tertulis di Alkitab untuk Tepi Barat.

Sementara itu, tidak ada komentar langsung dari pejabat Palestina. Pejabat Palestina telah lama berpendapat bahwa permukiman Israel dapat menyangkal negara mereka yang layak dan berdekatan. Sekitar 500 ribu warga Israel tinggal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Wilayah itu juga menampung lebih dari 2,6 juta warga Palestina.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement