Selasa 29 May 2018 02:44 WIB

Petempur Gaza Tewas oleh Tembakan Tank Israel

116 warga Palestina tewas dan ribuan terluka oleh tembakan tentara Israel

Dalam foto dokumentasi tanggal 14 Mei 2018 ini, petugas medis Palestina dan pengunjuk rasa mengevakuasi seorang pemuda yang terluka selama berlangsungnya protes di perbatasan Jalur Gaza dengan Israel, di sebelah timur Khan Younis, Jalur Gaza. Negara-negara Arab dengan tegas mengutuk pembunuhan lebih dari 50 warga Palestina pada Senin, 14 Mei 2018 dalam protes Gaza.
Foto: AP Photo/Adel Hana, File
Dalam foto dokumentasi tanggal 14 Mei 2018 ini, petugas medis Palestina dan pengunjuk rasa mengevakuasi seorang pemuda yang terluka selama berlangsungnya protes di perbatasan Jalur Gaza dengan Israel, di sebelah timur Khan Younis, Jalur Gaza. Negara-negara Arab dengan tegas mengutuk pembunuhan lebih dari 50 warga Palestina pada Senin, 14 Mei 2018 dalam protes Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Tembakan tank Israel menewaskan seorang petempur Hamas di pos militer pada Senin (28/5). Sementara itu tentara Israel mengejar dan menangkap dua petempur lain dari Gaza, yang mencoba menyeberang ke Israel.

Selama pengejaran mereka terhadap dua orang Palestina, yang bersenjatakan pisau, pemotong kawat dan bahan mudah terbakar, tentara Israel ditembak dari dalam Jalur Gaza, kata militer tersebut dalam pernyataan. "Sebagai tanggapan, tank Pasukan Pertahanan Israel membidik pos pengamatan militer di dekatnya," katanya.

Hamas, yang menguasai Gaza, mengatakan salah satu anggotanya tewas ketika pos terdepan diserang. Dua warga Palestina, yang mencoba menembus perbatasan, ditahan Israel, kata militer. Tidak satu pun dari tentara itu terluka.

Permusuhan di perbatasan Israel-Gaza telah melonjak sejak warga Palestina mulai melakukan unjuk rasa besar-besaran pada 30 Maret, yang dianggap Israel untuk menutupi upaya melintasi pagar perbatasan. Setidak-tidaknya 116 warga Palestina tewas dan ribuan orang terluka oleh tembakan tentara dalam unjuk rasa, yang menimbulkan kecaman luar negeri.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement