Senin 18 Jun 2018 13:38 WIB

Jet Tempur Israel Serang Situs-Situs Milik Hamas

Serangan jet tempur Israel sebagai balasan dari layangan dan balon api warga Gaza

Rep: Crystal Liestya Purnama/ Red: Bilal Ramadhan
Para remaja Gaza (memakai topeng) menaikkan layang-layang yang membawa bara api dan minyak untuk dijatuhkan di lahan-lahan Israel
Foto: Reuters
Para remaja Gaza (memakai topeng) menaikkan layang-layang yang membawa bara api dan minyak untuk dijatuhkan di lahan-lahan Israel

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Militer Israel mengatakan bahwa jet-jet tempurnya telah menyerang target-target milik Hamas pada Senin (18/6) pagi waktu setempat. Serangan tersebut dimaksudkan sebagai balasan terhadap layang-layang pembakar dan balon-balon Palestina yang dikirim dari wilayah yang telah merusak properti Israel.

Sirene juga terdengar di daerah-daerah Israel di dekat Jalur Gaza saat fajar. Tentara mengatakan tiga roket diluncurkan ke wilayah Israel tetapi satu roket jatuh di Jalur Gaza. Tidak ada korban yang dilaporkan dari roket atau serangan udara.

Dalam beberapa pekan terakhir, orang-orang Palestina mengirim layang-layang yang membawa bara api batu bara atau kain terbakar di perbatasan Gaza untuk membakar lahan pertanian dan hutan milik Israel. Sedangkan layang-layang yang lain membawa alat peledak kecil, dengan taktik baru yang telah menyebabkan kerusakan besar.

Militer Israel telah melepaskan tembakan peringatan dari udara dan menghancurkan properti milik peluncur layang-layang tetapi telah menahan diri dari penargetan mereka. Beberapa menteri Israel menyerukan agar peluncur itu ditargetkan secara langsung.

Israel memanfaatkan para penggemar pesawat tak berawak sipil sebagai tentara cadangan. Menurut seorang jenderal Israel, mereka diperintahkan untuk menerbangkan pesawat jarak jauh mereka menabrak layang-layang. Tetapi cara yang efektif untuk menghentikan layang-layang belum ditemukan.

"Ini adalah tindakan teroris yang membahayakan warga Israel yang tinggal di Israel selatan dan merusak wilayah luas di wilayah Israel," kata pernyataan militer tentang layang-layang dan balon tersebut.

Setidaknya 125 warga Palestina telah tewas oleh pasukan Israel selama demonstrasi massal di sepanjang perbatasan Gaza sejak 30 Maret lalu. Orang-orang yang mengirim layang-layang di pagar meyakini bahwa mereka telah menemukan senjata baru yang efektif.

Taktik mematikan Israel dalam menghadapi protes Palestina itu telah mengundang kecaman internasional. Palestina mengatakan aksi mereka adalah pencurahan kemarahan yang populer terhadap Israel oleh orang-orang yang menuntut hak untuk kembali ke rumah keluarga bagi mereka yang telah melarikan diri atau diusir saat pendirian Israel 70 tahun yang lalu.

Sementara itu, Israel mengatakan demonstrasi itu diorganisir oleh kelompok Islam Hamas yang mengontrol Jalur Gaza dan menyangkal hak Israel untuk ada. Israel mengatakan Hamas dengan sengaja memprovokasi kekerasan. Tuduhan tersebut dibantah oleh Hamas.

Sekitar dua juta orang tinggal di Gaza, kebanyakan dari mereka adalah para pengungsi dari negara yang sekarang menjadi Israel. Wilayah itu telah dikendalikan oleh Hamas selama lebih dari satu dekade, di mana ia telah berperang tiga kali melawan Israel.

Israel dan Mesir mempertahankan blokade di jalur itu, dengan alasan keamanan. Blokade tersebut telah menyebabkan krisis ekonomi dan runtuhnya standar hidup di sana selama satu dekade terakhir.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement