Selasa 26 Jun 2018 09:43 WIB

PBB Cari Kekurangan Dana untuk Bantu Pengungsi Palestina

AS memangkas bantuan untuk pengungsi Palestina.

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
UNRWA
Foto: www.prc.org.uk
UNRWA

REPUBLIKA.CO.ID, UNITED NATIONS -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta kepada negara anggota  untuk membantu kekurangan dana yang dihadapi Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).  Upaya ini dilakukan setelah Presiden AS Donald Trump memotong bantuannya untuk UNRWA.

PBB mengadakan konferensi untuk mengumpulkan uang bagi layanan dasar pengungsi. Mulai dari bantuan makanan, perawatan medis hingga sanitasi. Bantuan diperuntukan untuk lima juta pengungsi di Jalur Gaza, Tepi Barat, Yordania, Lebanon dan Suriah.

Setelah sesi tersebut, PBB masih menghitung berapa  dana yang terkumpul untuk menyikapi kekurangan yang dihadapi  UNRWA tahun ini sebesar 250 juta dolar AS .
Pejabat PBB mengatakan, AS biasanya memberikan 364 juta dolar AS kepada UNRWA.

Tetapi pada tahun ini AS hanya memberikan  60 juta dolar AS.  Drektur UNRWA, Pierre Krahenbuhl, mengatakan pemotongan itu membahayakan layanan dasar seperti bantuan makanan di Gaza dan klinik medis yang tersebar di antara lima wilayah. Sementara sekitar 500 ribu anak mungkin tidak dapat memulai tahun ajaran sekolah.

"Situasi Palestina didefinisikan oleh kegelisahan dan ketidakpastian, pertama karena pengungsi Palestina tidak melihat solusi untuk nasib mereka," katanya pada konferensi sebelum konferensi.

Di Gaza, hampir dua juta pria, wanita dan anak-anak sudah mengalami kekurangan air dan listrik yang ekstrem di tengah ketegangan  antara Palestina dan Israel sejak  Trump membuka Kedutaan Besar AS di Yerusalem.

Baca juga,  Saksi: Perawat Itu Angkat Tangan, Israel Tetap Menembaknya.

Pemerintahan Trump mengumumkan pada  Januari bahwa ia menahan dana sebesar 65 juta dolar AS dari total bantuan sebesar 125 juta dolar AS yang direncanakan untuk UNRWA.

Pada saat itu, Trump mengatakan tidak ada alasan untuk menghabiskan begitu banyak uang Amerika untuk negara yang tidak memiliki penghargaan atau rasa hormat.

Juru bicara UNRWA Christopher Gunness mengatakan, pemotongan sebenarnya  sekitar 300 juta dolar AS.  Ini karena AS berjanji akan menyediakan dana sebesar  365 juta dolar AS untuk UNRWA pada 2018.

Pemerintah AS merilis dana 60 juta dolar AS pada  Januari sehingga UNRWA dapat membayar guru dan pekerja kesehatan serta memastikan  sekolah dan layanan medis tetap beroperasi di Gaza dan Tepi Barat. AS menegaskan bantuan yang ia berikan akan bergantung pada reformasi besar UNRWA. J

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert mengatakan pekan lalu, UNRWA perlu menentukan cara untuk mengelola anggaran dan keuangannya dengan lebih baik.

UNRWA dibentuk setelah perang yang mengikuti kelahiran Israel pada  1948, dengan sekitar 700 ribu warga Palestina yang tinggal di sana melarikan diri atau dipaksa keluar dari rumah mereka. UNRWA kini menghadapi krisis terburuk dalam hampir tujuh dekade.

Dalam sebuah laporan kepada Dewan Keamanan awal bulan ini, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan situasi kemanusiaan  di Gaza diperparah oleh potensi penangguhan program-program AS, yang merupakan garis hidup bagi Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement