Selasa 26 Jun 2018 15:42 WIB

Pangeran William Kunjungi Monumen Holocaust di Yerusalem

Pangeran William juga akan bertemu dengan pimpinan Israel dan Presiden Palestina.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Reiny Dwinanda
 Pangeran William (tengah) tiba di monumen Yad Vashem Holocaust di Yerusalem, Selasa (26/6).
Foto: AP Photo/Ariel Schalit
Pangeran William (tengah) tiba di monumen Yad Vashem Holocaust di Yerusalem, Selasa (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pangeran William mengunjungi Monumen Holocaust Yad Vashem di Yerusalem, Selasa (26/6). Kunjungan tersebut dilakukan setelah tiba di Israel pada Senin (25/6) kemarin. Ia memberi penghormatan kepada sekitar enam juta orang Yahudi yang terbunuh dalam Perang Dunia II oleh Nazi.

Dalam kesempatan tersebut, Pangeran William meletakkan karangan bunga di Hall of Remembrance. Ia pun bertemu dengan dua penyintas Yahudi yang selamat dari genosida Nazi.

Mereka adalah Henry Foner (86 tahun) dan Paul Alexander (80 tahun). Keduanya termasuk di antara ribuan anak Yahudi yang diselamatkan Inggris ketika Eropa tengah berada di bawah kekuasaan Nazi.

"Ketika saya menginjakkan kaki di Inggris untuk pertama kalinya, itu seperti saya telah dilahirkan kembali, karena saya meninggalkan Nazi Jerman dan diterima oleh masyarakat Inggris dan saya memiliki utang yang sangat besar berkat orang-orang Inggris," kata Alexander.

Sementara Foner, yang bernama asli Heinz Lichtwitz, diambil dari Berlin ke kota Welsh di Swansea pada 1939. Ia terpisah dari ayahnya.

Pada pertengahan 1942, sang ayah mengirim surat terakhir kepada Foner yang dititipkannya ke Palang Merah. "Takdir kami sangat tidak pasti," kata ayahnya dalam salah satu bait di surat tersebut. Beberapa bulan setelah mengirim surat itu, ayah Foner dilaporkan tewas di kamp konsentrasi Auschwitz.

Surat-surat antara Foner dan ayahnya menjadi salah satu barang yang dipamerkan di Yad Vashem. Ketika bertemu Pangeran William, Foner memberikan sebuah memoar sebagai tanda bahwa ia sangat berterima kasih kepada Inggris.

"Di sini saya memberikan sebuah buku yang saya tulis untuk menghormati ayah saya kepada seorang anggota keluarga kerajaan. Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk dapat mengucapkan terima kasih secara simbolis, kepada orang-orang Inggris yang menyelamatkan hidup saya," kata Foner.

Setelah mengunjungi Yad Vashem, Pangeran William dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Israel Reuven Rivlin. Pangeran William juga dijadwalkan bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Tepi Barat.

Pangeran William merupakan anggota Kerajaan Inggris pertama yang mengunjungi Israel. Kendati demikian, Inggris menyatakan bahwa kunjungan Pangeran William tidak berkaitan dengan agenda atau kepentingan politik apa pun.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement