Sabtu 30 Jun 2018 04:22 WIB

Israel Kembali Tembak Warga Palestina di Gaza

Korban militer Israel adalah dua bocah berusia 14 tahun

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Esthi Maharani
Dalam foto dokumentasi tanggal 14 Mei 2018 ini, petugas medis Palestina dan pengunjuk rasa mengevakuasi seorang pemuda yang terluka selama berlangsungnya protes di perbatasan Jalur Gaza dengan Israel, di sebelah timur Khan Younis, Jalur Gaza. Negara-negara Arab dengan tegas mengutuk pembunuhan lebih dari 50 warga Palestina pada Senin, 14 Mei 2018 dalam protes Gaza.
Foto: AP Photo/Adel Hana, File
Dalam foto dokumentasi tanggal 14 Mei 2018 ini, petugas medis Palestina dan pengunjuk rasa mengevakuasi seorang pemuda yang terluka selama berlangsungnya protes di perbatasan Jalur Gaza dengan Israel, di sebelah timur Khan Younis, Jalur Gaza. Negara-negara Arab dengan tegas mengutuk pembunuhan lebih dari 50 warga Palestina pada Senin, 14 Mei 2018 dalam protes Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Militer Israel kembali melakukan penembakan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza. Kali ini korban timah panas militer negara zionis itu adalah dua orang bocah berusia sekitar 14 tahun.

Pembunuhan kembali dilakukan saat warga Palestina tengah melakukan aksi protes reguler di Gaza. Tak hanya membunuh dua orang, letupan tembakan yang dilepaskan tentara Israel juga telah melukai 415 warga lainnya,

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, seorang petugas medis kembali menjadi sasaran tembakan militer Israel. Dia menambahkan, empat orang petugas medis yang ditembak saat ini dalam kondisi kritis.

Dalam pernyataan resmi, militer Israel mengatakan, pelepasan tembakan dilakukan untuk membubarkan massa aksi. Pernyataan itu menyebutkan jika penggunaan timah panas itu merupakan standar operating procedures jika cara-cara halus gagal digunakan.

Israel mengklaim jika ribuan warga Palestina telah ikut serta dalam demonstrasi yang bersifat sangat rusuh. Massa melemparkan granat dan batu ke arah pasukan Israel dan pagar perbatasan serta membakar ban.

Namun, pemerintah Israel berjanji akan menyelidiki kematian dua anak-anak yang menjadi korban penembakan militer. Tindakan tegas akan dijatuhkan kepad apelaku jika terbukti bersalah.

Pejabat Gaza mengatakan tentara Israel sediktunya telah membunuh 135 orang sejak protes dilakukan pada 30 Maret lalu. Protes dilakukan sebagai penuntukan hak warga untuk pulang ke tanah kelahiran mereka setelah diusir Israel 70 tahun lalu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement