Ahad 15 Jul 2018 10:02 WIB

Israel dan Hamas Sepakat tak Saling Serang

Dua remaja telah terbunuh akibat serangan udara Israel.

Rep: Marniati/ Red: Friska Yolanda
Polisi Palestina menunjukkan bangunan yang rubuh akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza, Sabtu (14/7). Serangan ini merupakan serangan terburuk sejak perang Israel-Gaza tahun 2014.
Foto: AP Photo/Khalil Hamra
Polisi Palestina menunjukkan bangunan yang rubuh akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza, Sabtu (14/7). Serangan ini merupakan serangan terburuk sejak perang Israel-Gaza tahun 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata pada Sabtu (14/7). Seorang pejabat Palestina mengatakan gencatan senjata disetujui setelah Israel melancarkan belasan serangan udara terhadap kelompok Hamas. 

Namun, beberapa jam kemudian setelah pengumuman itu, militer Israel mengatakan pihak Palestina menembakkan dua bom mortir ke wilayah Israel. Negara itu pun menanggapinya dengan melancarkan serangan.

Sejauh ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat serangan-serangan. Para pejabat kesehatan mengatakan sebelumnya bahwa dua remaja telah terbunuh akibat satu serangan udara dalam apa yang disebut sebagai salah satu serangan terburuk sejak perang Israel-Gaza tahun 2014. Seorang juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak menjawab permintaan untuk berkomentar.

Baca juga, Pemuda Palestina Ditembaki Tentara Israel

"Usaha-usaha yang diupayakan banyak pihak terus berlanjut sejak dimulainya eskalasi dan serangan-serangan Israel atas Gaza. Usaha-usaha itu sukses dan berkat ikhtiar Mesir untuk memulihkan situasi dan menghentikan eskalasi," ujar Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum kepada Reuters.

Kelompok militan Jihad Islam Palestina mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa gencatan senjata telah dicapai. "Hanya fakta di lapangan yang akan mendikte tanggapan kami selanjutnya," kata seorang pejabat pertahanan Israel.

Peningkatan dalam kekerasan itu menyusul kecaman publik terhadap Netanyahu atas kegagalan menjawab taktik baru Palestina. Taktik itu berupa layang-layang dan balon yang dibakar lalu diterbangkan dari Gaza, mendarat dan membakar tanaman dan semak belukan di wilayah bagian selatan Israel.

Dua remaja Palestina meninggal pada Sabtu, kata para pejabat kesehatan Gaza, dalam satu di antara lebih 40 serangan udara yang dilancarkan militer Israel terhadap Gaza pada Jumat. 

Militer Israel mengatakan sebanyak 100 roket ditembakkan dari Gaza ke wilayah bagian selatan Israel, tempat banyak warga telah memperkuat kamar-kamar rumah mereka dari serangan-serangan dan memasang sirene jika ada serangan. Sebagian proyektil dicegat oleh sistem 'Iron Dome' Israel, tetapi polisi mengatakan tiga orang luka-luka di Sderot, kota di bagian selatan.

"Setelah konsultasi dengan menteri pertahanan, kepala staf dan para pejabat tinggi Israel, kami memutuskan melancarkan aksi kuat terhadap terorisme Hamas," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement