Senin 16 Jul 2018 08:16 WIB

Israel Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata

Jet tempur Israel menggempur wilayah Beit Hanoun di Gaza utara.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Friska Yolanda
Para remaja Gaza menaikkan layang-layang yang membawa bara api dan minyak untuk dijatuhkan di lahan-lahan Israel selama bentrokan di dekat perbatasan Israel di timur Kota Gaza.
Foto: EPA/Mohammed Saber
Para remaja Gaza menaikkan layang-layang yang membawa bara api dan minyak untuk dijatuhkan di lahan-lahan Israel selama bentrokan di dekat perbatasan Israel di timur Kota Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Tentara Israel kembali menggempur wilayah Jalur Gaza melalui serangan udara. Mereka melakukan serangan udara di Jalur Gaza hingga melukai dua warga Palestina, Ahad (15/7) waktu setempat. Hal ini berdasarkan laporan yang Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.

Dilansir Anadolu Agency, Senin (16/7), kementerian tersebut dalam pernyataannya mengungkapkan, jet tempur Israel itu menggempur wilayah Beit Hanoun di Gaza utara. Serangan udara tersebut juga jelas melanggar kesepakatan gencatan senjata yang dilakukan pada Sabtu (14/7) waktu setempat antara Hamas dan tentara Israel. 

Laporan tersebut menyatakan serangan udara yang dilancarkan Israel itu merupakan yang keempat kalinya terjadi di Gaza dalam 24 jam terakhir. Padahal, kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyebutkan gencatan senjata dengan Israel pada Sabtu (14/7) malam telah dilakukan di mana Mesir menjadi mediator.

Baca juga, Israel dan Hamas Sepakat tak Saling Serang

Sabtu kemarin, dua orang warga Palestina tewas akibat serangan Israel dan lusinan orang terluka dalam serangan udara Israel di Gaza. Pesawat tempur Israel melakukan serangan udara di Gaza utara dan selatan, lalu menghancurkan dua terowongan dan beberapa situs militer milik kelompok Palestina Hamas.

Militer Israel menyatakan serangan udara tersebut dilakukan sebagai balasan atas serangan kelompok Hamas. Militer Israel menyebutkan serangan itu dilancarkan setelah ada peluru mortir yang ditembakkan dari wilayah Palestina ke wilayah Israel selatan. Dalam peristiwa ini tidak ada cedera yang dilaporkan.

Ketegangan telah melanda Jalur Gaza di tengah-tengah protes yang menuntut diakhirinya pendudukan Israel di tanah Palestina selama puluhan tahun dan mencabut blokade 11 tahun. Lantaran pendudukan Israel tersebut telah menghancurkan ekonomi daerah itu.

Sejak protes dimulai pada Maret, lebih dari 130 orang telah tewas dan ribuan lainnya terluka oleh tembakan tentara Israel. Hingga Sabtu waktu setempat, Kementerian Kesehatan Palestina mencatat ada 139 warga Palestina yang tewas dan ribuan orang lainnya terluka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement