Senin 16 Jul 2018 17:15 WIB

Netanyahu Kunjungi Wilayah Perbatasan Israel-Gaza

Sebelumnya dua remaja di Jalur Gaza tewas oleh serangan udara Israel.

Rep: marniati/ Red: Dwi Murdaningsih
Polisi Palestina menunjukkan bangunan yang rubuh akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza, Sabtu (14/7). Serangan ini merupakan serangan terburuk sejak perang Israel-Gaza tahun 2014.
Foto: AP Photo/Khalil Hamra
Polisi Palestina menunjukkan bangunan yang rubuh akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza, Sabtu (14/7). Serangan ini merupakan serangan terburuk sejak perang Israel-Gaza tahun 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu  bertemu dengan tokoh masyarakat kota-kota Israel selatan yang berbatasan dengan Gaza. Ia memperingatkan bahwa Israel terlibat dalam pertempuran yang panjang.

Kunjungan Netanyahu pada Senin (16/7) terjadi sehari setelah gencatan senjata tidak resmi yang mengakhiri pertempuran selama 24 jam dengan Hamas.

Israel menggempur Hamas dalam pemboman paling besar sejak perang 2014. Sementara Hamas menembakkan puluhan roket ke arah Israel yang menghentikan kehidupan sehari-hari di daerah itu.

Netanyahu mengatakan dia memerintahkan militer untuk mengakhiri kampanye Gaza yang mengirim layang-layang dan balon pembakar di seberang perbatasan untuk menargetkan pertanian Israel dan cagar alam.

Dia mengatakan Hamas akan menghadapi 'dinding baja' jika terus melakukan agresi terhadap Israel.

Sebelumnya dua remaja di Jalur Gaza tewas oleh serangan udara Israel. Mereka tewas saat Israel mlakukan serangan di daerah kantong yang dikepung sejak perang 2014 itu.

Dilansir Aljazirah, Ahad (15/7), Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Amir al-Nimri (15) dan Luay Kaheel (16) meninggal  tidak lama setelah serangan udara ditujukan ke al-Kutaiba, sebuah daerah di Gaza barat. Sebanyak 12 orang lainnya ikut terluka oleh serangan itu.

Menurut saksi mata, alun-alun Al-Kutaiba berdekatan dengan taman yang sering dikunjungi oleh keluarga selama akhir pekan, terutama selama musim panas.

Dalam sebuah posting Twitter, militer Israel mengonfirmasikan bahwa pihaknya menargetkan gedung tinggi dan telah memperingatkan warga untuk mengungsi sebelum serangan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement