Kamis 05 Jul 2018 16:44 WIB

PLO Desak Dunia Internasional Hentikan Penggusuran Israel

Jika tidak ada intervensi, penggusuran terhadap desa-desa Palestina terus berlanjut

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Bilal Ramadhan
Israel gusur rumah Palestina
Israel gusur rumah Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hanan Ashrawi menyeru dan mendesak komunitas internasional segera menghentikan Israel dalam melakukan penggusuran serta pemindahan paksa terhadap warga Palestina. Ia menilai kata-kata peringatan tak lagi ampuh menghentikan kekejaman Israel.

"Perlindungan rakyat Palestina sudah lama tertunda. 70 tahun setelah pembentukan Israel, perampasan dan pemindahan paksa warga Palestina terus berlanjut," kata Ashrawi, dikutip laman kantor berita Palestina WAFA pada Rabu (4/7).

(Baca: Netanyahu Minta Eropa Lebih Keras Hadapi Iran)

Menurutnya, penggusuran demi penggusuran yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina sama sekali tidak dapat diterima. "Fakta bahwa Israel ingin menghancurkan seluruh desa di mana penduduknya telah tinggal selama 51 tahun dengan tujuan untuk memperluas permukiman ilegal Kfar Adumim di Tepi Barat adalah keterlaluan dan tidak manusiawi," ucapnya.

Ia pun mengomentari rencana terbaru Israel untuk meruntuhkan desa Khan al-Ahmar, dekat Yerusalem Timur. Setidaknya 200 warga Palestina akan tergusur dan tercerabut dari desa itu.

"Kami menyerukan kepada Pemerintah Israel untuk segera membatalkan rencana melanggar hukum menghancurkan komunitas Palestina Khan al-Ahmar," ujar Ashrawi.

(Baca: Israel Sesalkan Iran Diundang Bahas Kesepakatan Nuklir)

Ashrawi juga mendesak masyarakat internasional segera mengintervensi rencana Israel tersebut. Menurutnya pernyataan peringatan kepada Israel tidak cukup. Jika tidak ada intervensi serius dari komunitas internasional, maka penggusuran terhadap desa-desa Palestina akan terus berlanjut.

"Bila tidak ada intervensi serius dari masyarakat internasional terhadap Pemerintah Israel dan pendudukan militernya yang ganas, desa-desa lain akan menjadi yang berikutnya. Akan lebih banyak lagi pria, wanita, dan anak-anak Palestina dipindahkan selama 70 tahun mendatang," katanya.

Ashrawi mengatakan bila komunitas internasional tetap bergeming terhadap Israel, rakyat Palestina akan terus menjadi korban. Stabilitas dan keamanan kawasan pun akan terancam.

"Dan ini membunuh masa depan setiap prospek untuk perdamaian dan stabilitas," ujar Ashrawi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement