Sabtu 18 Aug 2018 08:03 WIB

Demo di Jalur Gaza, Dua Warga Pelestina Tewas

Tembakan Israel menewaskan dua orang dan melukai sedikitnya 270 warga Palestina.

[ilustrasi] Para remaja Gaza menaikkan layang-layang yang membawa bara api dan minyak untuk dijatuhkan di lahan-lahan Israel selama bentrokan di dekat perbatasan Israel di timur Kota Gaza.
Foto: EPA/Mohammed Saber
[ilustrasi] Para remaja Gaza menaikkan layang-layang yang membawa bara api dan minyak untuk dijatuhkan di lahan-lahan Israel selama bentrokan di dekat perbatasan Israel di timur Kota Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pasukan Israel membunuh dua orang Palestina dan melukai puluhan lagi dalam unjuk rasa mingguan di perbatasan Jalur Gaza, Jumat (17/8). Menurut petugas di Jalur Gaza, sekitar 20.000 orang ambil bagian dalam unjuk rasa pada Jumat di beberapa ratus meter dari pagar perbatasan, dengan puluhan orang mendekat dengan beberapa ban terbakar, kata saksi.

Seorang dokter menyatakan, tembakan tentara Israel menewaskan dua orang dan melukai sedikitnya 270 warga Palestina lagi, 50 dari mereka tertembak peluru tajam. Wanita juru bicara tentara Israel menyatakan pasukan menjawab dengan, "Sarana peredam kerusuhan" untuk mencegah pelanggaran perbatasan.

Kematian pada Jumat itu membuat jumlah warga Palestina terbunuh oleh pasukan Israel menjadi 170 orang sejak unjuk rasa mingguan dimulai pada 30 Maret. Gerakan itu mendesakkan hak atas tanah orang Palestina, yang dirampas Israel dalam perang pada 1948, dan untuk mengakhiri pengucilan Israel-Mesir atas Gaza.

Kemarahan di Gaza juga dipicu pemotongan dana oleh pemerintahan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang didukung Barat dan menguasai Tepi Barat serta pesaing Hamas, yang mengelola Gaza. Upaya mereka menyetujui kesepakatan pembagian kekuasaan dengan penengah Mesir belum membuahkan hasil.

Secara terpisah, polisi Israel menyatakan diserang pada Jumat oleh seorang pria dengan pisau setelah muncul dari gugus masjid Al Aqsa, tempat ketiga tersuci umat Islam, di Yerusalem dan menembaknya. Pernyataan polisi itu tidak menyebutkan keadaan pria tersebut, namun menggambarkannya sebagai penduduk kota Arab Israel tempat dukungan terhadap Palestina kuat.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement