Rabu 10 Oct 2018 18:35 WIB

Puluhan Pemukim Yahudi Rusak Mobil Warga Palestina

Sedikitnya 6.400 warga Palestina mendekam di Israel.

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang warga Palestina berdiri di depan masjid yang menjadi korban vandalisme Yahudi, di Nablus, Tepi Barat.
Foto: http://www.upi.com
Seorang warga Palestina berdiri di depan masjid yang menjadi korban vandalisme Yahudi, di Nablus, Tepi Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Puluhan pemukim Yahudi merusak belasan kendaraan pribadi warga Palestina di Desa  Karyout di Tepi Barat. Mereka menyayat ban kendaraan dan menulis kata-kata rasis.

"Pemukim menyerbu desa, yang terletak di sebelah selatan Nablus, dan menyayat ban beberapa mobil yang diparkir di daerah itu sebelum membuat slogan rasis pada mobil itu," ujar seorang pejabat Palestina yang bertanggung jawab atas urusan permukiman, Ghassan Daghlas.

Seperti dilansir Middle East Monitor, Rabu (10/10), ia mengatakan pemukim Yahudi baru-baru ini meningkatkan serangan mereka ke desa-desa Palestina. Ini karena para petani di kawasan itu sedang sibuk memanen tanaman zaitun mereka.

Produksi zaitun - dari sekitar 27 juta pohon zaitun - merupakan sumber penghasilan utama bagi lebih dari 100 ribu keluarga Palestina di Tepi Barat.

Menurut data Palestina, lebih dari 650 ribu pemukim Israel  tinggal di 196 permukiman Yahudi (dibangun dengan persetujuan otoritas Israel) di Tepi Barat. Selain itu mereka juga tinggal di lebih dari 200 pos-pos pemukim yang dibangun tanpa persetujuan.

Dalam perkembangan terkait, tentara Israel mengumpulkan 24 warga Palestina dalam serangan yang dilakukan di seluruh wilayah diduduki.  "14 warga Palestina ditahan setelah pasukan Israel menyerbu rumah mereka di kota Tulkarm, Tepi Barat utara," kata Lembaga Tahanan Palestina dalam sebuah pernyataan.

LSM itu menambahkan enam orang Palestina lainnya ditahan di kota-kota Tepi Barat, Nablus, Qalqilia, dan Jericho. Empat orang lainnya ditahan di Hebron dan Yerusalem Timur.

Menurut data Palestina, sekitar 6.400 warga Palestina mendekam di penjara Israel, termasuk sejumlah wanita dan ratusan anak di bawah umur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement