Rabu 17 Oct 2018 13:24 WIB

Jet Tempur Israel Serang Gaza

Israel mengklaim serangan merupakan balasan dari rudal tempur Iran.

Rep: Fira Nursya'bani/Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Formasi jet tempur Israel, F151, mengisi bahan bakar di udara
Foto: Reuters
Formasi jet tempur Israel, F151, mengisi bahan bakar di udara

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Jet tempur Israel menyerang sejumlah sasaran di Jalur Gaza pada Rabu (17/10) pagi. Serangan ini merupakan serangan balasan setelah sebuah rudal ditembakkan dari Gaza dan menghancurkan rumah di Kota Beer Sheva, Israel selatan.

Warga di Gaza mengatakan, jet tempur Israel itu menargetkan tiga lokasi, tetapi tidak ada laporan korban jiwa atau korban luka. "Jet-jet Israel mulai menyerang target di Jalur Gaza," kata seorang tentara Israel, beberapa jam setelah sebuah rudal menghantam Beer Sheva seperti dikutip Aljazirah.

Empat warga Israel dilaporkan dilarikan ke rumah sakit setelah selamat dari serangan rudal dari Gaza. Layanan penyelamatan Magen David Adom mengatakan, seorang ibu dan tiga anaknya dirawat karena gejala-gejala syok. Mereka berlindung di tempat perlindungan selama serangan itu.

"Pada pukul 04.00 pagi, warga Israel di kota Beer Sheva berlarian untuk mencari tempat perlindungan setelah rudal diluncurkan dari Jalur Gaza. Kami akan membela warga sipil Israel," ujar militer Israel dalam sebuah pernyataan.

Baca juga, Jet Tempur Israel Tembaki Kompleks Militer Hamas di Gaza.

Serangan rudal itu adalah serangan pertama yang menghancurkan rumah seorang warga Israel sejak perang antara Israel dan Hamas pada 2014. Serangan terjadi sehari setelah Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan akan memberikan pukulan berat kepada Hamas menyusul eskalasi di sepanjang perbatasan berlangsung selama beberapa pekan.

Tidak jelas siapa yang menembakkan rudal tersebut. Tetapi tentara Israel mengatakan pihaknya menganggap Hamas yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi di wilayah yang berada di bawah kendalinya.

Pekan lalu, sekitar 14 ribu warga Palestina memadati area pagar perbatasan, membakar ban dan melemparkan batu ke arah tentara Israel. Sebanyak 20 orang melanggar perbatasan dan tujuh orang Palestina tewas.

Sebagai tanggapan, Israel menghentikan pengiriman bahan bakar yang disumbangkan Qatar ke pembangkit listrik Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan memberikan balasan yang sangat menyakitkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement