Rabu 14 Nov 2018 12:51 WIB

Kuwait dan Bolivia Desak PBB Gelar Rapat Darurat Soal Gaza

Hamas umumkan gencatan senjata dengan mediasi Mesir.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Teguh Firmansyah
Tank Israel mendekati wilayah perbatasan Gaza, Rabu (14/11).
Foto: AP/Tsafrir Abayov
Tank Israel mendekati wilayah perbatasan Gaza, Rabu (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kuwait dan Bolivia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera menggelar pertemuan darurat terkait ketegangan yang meningkat di Jalur Gaza, Palestina. Desakan ini didasarkan pada sumber diplomat seperti dilansir dari kantor berita Turki, Anadolu Agency, Rabu (14/11).

Dewan Keamanan PBB diperkirakan akan membahas persoalan yang terjadi di Gaza itu pada Selasa ini waktu setempat. Desakan dua negara tersebut disampaikan mengingat terjadi ketegangan yang meningkat di Gaza antara tentara Israel dan kelompok perlawanan Palestina.

Pada Selasa (13/11) waktu setempat, kelompok Hamas mengumumkan gencatan senjata dengan Israel. Gencatan senjata tersebut menyusul meningkatnya ketegangan di wilayah perbatasan Gaza.

Seusai Israel menyerang Gaza pada Senin (12/11) waktu setempat, tujuh orang Palestina tewas dan 25 lainnya terluka. Sementara itu, roket yang ditembakkan oleh kelompok-kelompok Palestina di Gaza menewaskan seorang perwira Israel dan melukai 50 lainnya.

Sekelompok tentara dari pasukan khusus yang berafiliasi dengan tentara Israel pada Ahad kemarin menyusup ke Gaza dengan kendaraan sipil. Namun pasukan Israel ini sudah diawasi gerliyawan yang berafiliasi dengan Hamas.

Baca juga, Israel Serang Gaza, Komandan Militer Hamas Syahid.

Kondisi itu memicu konflik bersenjata yang mengakibatkan beberapa warga Palestina menjadi martir dan kematian tentara Israel. Kelompok perlawanan Palestina, termasuk Hamas dan Jihad Islam, pun melakukan serangan roket dan melukai tentara Israel.

Kelompok-kelompok Palestina menyatakan serangan yang menghantam sebuah bus di Israel adalah pembalasan untuk seorang anggota yang hilang dan syahid pada Ahad kemarin. Menyusul insiden itu, Israel memulai serangan udara di Gaza.

Sejak 30 Maret lalu, lebih dari 200 warga Palestina telah menjadi martir oleh tembakan tentara Israel dan ribuan lainnya terluka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement