Ahad 18 Nov 2018 12:38 WIB

Hamas: Kami Putuskan Patahkan Pengepungan Israel

Hamas tak akan berhenti berusaha untuk mengakhiri blokade Israel terhadap Gaza.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolanda
Warga melintasi bangunan yang hancur akibat serangan Israel ke Kota Gaza, Rabu (12/11).
Foto: AP/Hatem Moussa
Warga melintasi bangunan yang hancur akibat serangan Israel ke Kota Gaza, Rabu (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kepala biro politik Hamas di Jalur Gaza Yahya Sinwar mengatakan kelompoknya akan berusaha mematahkan blokade dan pengepungan yang diberlakukan Israel atas Gaza. Blokade terhadap Gaza telah memasuki tahun ke-11.

“Kami tidak menawar hak kami dengan makanan kami. Kami memutuskan untuk mematahkan pengepungan Israel yang diterapkan di Gaza melalui perantara internasional, (aksi) protes damai atau cara lainnya,” kata Sinwar dikutip laman Al Araby pada Sabtu (17/11).

Ia mengisyaratkan Hamas tak akan berhenti berusaha untuk mengakhiri blokade Israel terhadap Gaza. “Kami akan menggunakan segala cara untuk mematahkan pengepungan Israel yang dikenakan di Jalur Gaza selama lebih dari 11 tahun,” katanya.

Pernyataan Sinwar itu muncul ketika situasi di Gaza kembali memanas setelah Hamas dan Israel terlibat aksi saling serang menggunakan roket. Kedua belah pihak menyepakati gencatan senjata setelah masing-masing meluncurkan ratusan roket.

Gencatan senjata yang disepakati dengan Hamas telah menyebabkan Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengundurkan diri dari jabatannya pada Rabu (14/11). Pengunduran dirinya merupakan bentuk kekecewaan atas tercapainya kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas. 

"Apa yang kita lakukan sekarang sebagai sebuah negara adalah membeli keheningan jangka pendek dengan mengorbankan keamanan jangka panjang kami," ujarnya.

Hamas sendiri menyambut pengunduran diri Lieberman. Menurut Hamas, mundurnya Lieberman merupakan pengakuan kekalahan Israel dalam konfrontasi militer pekan ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement