Rabu 21 Nov 2018 19:29 WIB

Israel Tangkap Anggota Dewan Legislatif Palestina

Israel kerap menangkap sejumlah warga sipil Palestina.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Sepasukan serdadu Zionis Israel menyeret dan menculik seorang lelaki Palestina. Tiada hari tanpa kekerasan.
Foto: IMEMC News
Sepasukan serdadu Zionis Israel menyeret dan menculik seorang lelaki Palestina. Tiada hari tanpa kekerasan.

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Pasukan Israel menangkap seorang anggota Dewan Legislatif Palestina pada Rabu (21/11). Ia diketahui bernama Ahmad Attoun.

Attoun ditangkap di kediamannya di kota Al-Bireh, Tepi Barat. Menurut keterangan sejumlah saksi, seperti dikutip Anadolu Agency, pasukan Israel juga menyita komputer dan ponsel milik Attoun.

Belum ada keterangan resmi dari Israel perihal alasan penangkapan Attoun. Itu merupakan penangkapan pejabat Palestina yang kesekian kalinya yang dilakukan Israel.

Bulan lalu, Israel menangkap gubernur Palestina untuk Yerusalem Adnan Ghaith dan direktur Badan Intelijen Umum Palestina Kolonel Jihad al-Faqih. Sama seperti kasus terbaru, otoritas Israel tak memberi penjelasan tentang mengapa mereka ditangkap dan ditahan.

Sejumlah pejabat Palestina mengatakan, Ghaith dan al-Faqih ditangkap karena keduanya berupaya membuat penilaian serta mempublikasikan nama-nama yang terlibat dalam proses penjualan rumah untuk para pemukim Yahudi di lingkungan Muslim di Yerusalem. Ghaith dan al-Faqih ditahan selama sekitar tiga hari. Setelah itu mereka dibebaskan. Namun Israel tetap tak memberi penjelasan dan keterangan tentang kenapa mereka ditangkap.

Pasukan Israel kerap melakukan penangkapan terhadap warga sipil Palestina di Tepi Barat. Pada Selasa (20/11) malam, misalnya, sembilan warga Palestina ditangkap karena dituduh terlibat gerakan atau kegiatan teroris. Namun Israel tak menerangkan tentang sifat kegiatan yang dimaksud.

Saat ini terdapat sekitar 6.500 warga Palestina yang mendekam di fasilitas penahanan Israel. Mereka termasuk wanita dan anak di bawah umur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement